Hari ini merupakan tonggak sejarah baru bagi bangsa Indonesia. 9 Juli 2014 menjadi angka keramat yang akan menjadi hari penentuan kemana bangsa Indonesia akan dibawa 5 tahun mendatang.
Setelah 10 tahun dinasti Susilo Bambang Yudhoyono merajai pemerintahan ini sekarang sudah tiba saatnya beliau untuk mengestafetkan tampuk pemerintahan kepada salah satu dari dua kandidat presiden baru. Indonesia.
Akankah  Ir. Prabowo Subiakto yang berduet dengan Hatta Radjasa ataukah Ir. Joko Widodo yang menggaet Jusuf Kalla yang akan memimpin Indonesia ke depannya?
Pertarungan politik telah terjadi antar kedua kandidat ini sejak saat mereka resmi mendaftarkan diri sebagai kandidat calon presiden beberapa bulan yang lalu.
Keduanya berasal dari kendaraan politik yang berbeda. Prabowo mengendarai partai Gerakan Indonesia Raya dengan lambang garuda emas. Partai yang "masih bocah" ini telah berhasil menghantarkannya sebagai salah salah satu kandidat presiden RI. Di sisi lain Jokowi diarak oleh partai yang telah cukup lama wara wiri di kancah perpolitikan Indonesia. Â Partai dengan warna merah serta banteng hitam ini mendaulatnya sebagai calon RI 1 atas dukungan penuh dari pendiri partai, Megawati Soekarno Putri.
Kedua kandidat presiden kita ini juga berasal dari dua dunia yang berbeda. Yang satu berasal dari antek2 "militer" sedangkan yang lainnya berasal dari "sipil"
Jika kita mau tilik sejenak pemerintahan Indonesia sejak awal berdirinya negara ini, maka kita akan melihat bahwa 2 presiden kita yakni Suharto serta Susilo Bambang Yudhoyono berasal dari latar belakang "militer", dan keempat presiden lainnya yakni Soekarno. Prof. Dr. B. J Habibie, Abdurahman Wahid serta Megawati Soekarno Putri berasal dari golongan "Sipil"
Pada masa pemerintahan rezim Soeharto yang berlangsung selama 32 tahun, bangsa Indonesia boleh dikatakan sukses. Waktu 32 tahun memang waktu yang sangat panjang untuk menghadirkan sebuah kesuksesan.  Pada masa pemerintahan SBY pun yang berlangsung selama 10 tahunpun terbukti sangat baik. Namun kecenderungan yang terjadi pada pemerintahan para pemimpin "militer" adalah adanya  penggunaan "otoritas" yang cukup kuat di dalamnya. Didikan militer telah membentuk orang yang di dalamnya akan menggunakan "sistem otoritas" dalam kepemimpinannya.  Jika nantinya Prabowo yang akan menjadi RI 1 maka ia tentunya akan masih membawa pengaruh ini dalam gaya kepemimpinannya.
Bagaimana dengan pemerintahan ala para "Sipil"?
Pada zaman Ir Soekarno, Indonesia telah membawa dirinya sebagai salah satu negara yang medapat pengakuaan dari dunia. Hal ini ditandai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Indonesia diakui oleh dunia luar. Ir. Soekarno dengan idealismenya telah berhasil membuat falsafah negara yang hingga saat ini masih menjadi dasar NKRI. Pada zaman pemerintahan Prof. Dr Habibie yang berasal dari kaum cendikiawan Indonesia pun telah membawa Indonesia menuju perubahan walau hantya dalam kurun waktu pemerintahan yang singkat.
Pada zaman pemerintahan Abdurahman Wahid, Indonesia yang hampir pecah mampu diprsatukan kembali. Ideologi bangsa yang hampir luntur berhasil diangkat kembali oleh presiden kita yang satu ini.
Dan kita tiba pada sosok wanita yang berhasil mengikrarkan dirinya sebagai Presiden Perempuan Indonesia yang pertama, yakni Megawati Soekarno Putri. Di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Megawati berhasil membuat keputusan yang membawa Indonesia sedikit keluar dari krisis tersebut.
Pertanyaannya? Apakah pemimpin kita akan berasal dari kaum "MILITER"? ataukan ia akan lahir dari golongan yang menyebut dirinya "SIPIL"
Jika pertanyaan itu diarahkan kepada saya, maka sata akan memilih pemimpin yang berasal dari "SIPIL". Mengapa demikian?
Indonesia adalah negara demokrasi yang menjamin kebebasan setiap warga negaranya. Jika " otoritas" yang kita pakai dalam memimpin maka hal tersebut tak lagi sesuai dengan sistem demokrasi uang kita anut.
Menurut saya pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang visioner. Dan hal tersebut saya temukan dalam sosok  kaum" SIPIL"  yakni sosok Joko Widodo.
Ia adalah tipe pemimpin yang memiliki visi meuju perubahan Indonesia. Sebagai sosok pemimpin yang lahir dari golongan menengah ke bawah telah membuatnya mengerti apa yang mejadi keinginan rakyat. Istilah "Pemimpin rakyat, lahir dari rakyat" memang pantas dilekati pada sosoknya. Terlahir sebagai seorang anak tukang kayu membuatnya mengerti bagaimana seharusnya ia bersikap ketika menjadi seorang pemimpin.
Kebiasannya "blusuka", mengunjungi rakyat, mengenal rakyat dari dekat telah merubah sistem kaum elit pemerintah Indonesia yang selalu membangun sekat dengan orang-orang yang dipimpinya.
Keteladanannya dalam memimpin Solo telah menghantarkannya sebagai  sosok walikota terbaik di dunia. Sebuah prestasi yang mengagumkan.
Prestasinya sebagai walikota terbaik terus menghantarkannya mencapai pencapain sebagai seorang gubernur Jakarta. Di masa kepemimpinannya yang baru berjalan beberapa bulan telah melakukan renovasi besar-besaran di Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta).
Adanya KJS (Kartu Jakarta Sehat) telah meringankan beban kaum miskin yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan. Tak hanya itu saja, ia juga memberikan akses Kartu jakarta Pintar bagi para siswa.
Selain itu proyek monorel yang ia bangun akan membuat perubahan yang benar-benar besar jika jadi nanti. Jakarta macet hanya akan menjadi kenangan nantinya. Masalah polusi ditanggulanginya dengan proyek penghijauan Jakarta.
IA BUKAN SAJA MENJADI PEMIMPIN YANG HANYA MAMPU BERKOAR DI RANAH KAMPANYE TAPI BENAR-BENAR BERHASIL MEMBAWA MIMPI PERUBAHAN ITU KE DALAM ALAM NYATA.
Selamat memilih buat semua warga Indonesia ^________^
Salam dua jari......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H