Mimpi-mimpi besar, niscaya melahirkan beban dan pengorbanan yang juga besar. Menjemput momentum sejarah yang tidak akan pernah terulang. Layaknya Rosulullah dan para sahabat yang berhijrah dari mekah untuk sebuah misi suci, menyampaikan risalah islam hingga berujung kemenangan dimadinah. Kemudian dilanjutkan oleh generasi emas sahabat yang senantiasa istiqamah dalam memperjuangkan islam yang berbuah kemenangan hingga tiga perempatnya belahan bumi.
Sang penyair mengatakan Waktu adalah kehidupan, Momentum adalah bagian dari kehidupan itu sendiri, bagian dari kesempatan-kesempatan yang di manfaatkan. Rahim dari karya karya besar. Deretan waktu yang penuh dengan jebakan-jebakan kesuksesan. Hanya Orang kuat dan berjiwa teguhlah yang dapat bertahan ditengah amuk masa yang sulit itu.
Kini sampailah kepada kita garda terdepan yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan dan menuliskan catatan sejarah islam yang baru.
”Walaupun satu keluarga kami tak saling mengenal, himpunlah kembali daun daun yang berhamburan ini. Hidupkan lagi ajaran saling mencintai, ajari lagi kami berkhidmat seperti dulu” (Muhammad iqbal)
Di tengah-tengah amuk masa yang membuat daratan terseok-seok kini, kita ledakan potensi yang ada, jangan biarkan kita kehilangan arah dan tujuan. Inilah mata air kecemerlangan, mata air pesona islam. Membangun imperium peradaban yang memukau.