Mohon tunggu...
Berlian Bunga Rizky
Berlian Bunga Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperingati Hari Kemerdekaan, Mahasiswa KKN UMSby Membuat Program Merdeka Balita Stunting

20 Agustus 2023   14:00 Diperbarui: 20 Agustus 2023   15:29 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Stunting di Desa Bronjong oleh Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya

Untuk memperingati hari kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 2023, Mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Surabaya melakukan Program Merdeka Balita Stunting di Desa Bronjong, Kec. Bluluk, Kab. Lamongan. Adanya program mengenai stunting ini digunakan untuk menindaklanjuti laporan terkait adanya balita yang mengalami stunting. Stunting adalah kondisi status gizi balita yang memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan usianya. Jumlah balita yang mengalami stunting mencapai 19 orang. Dengan jumlah balita yang mengalami stunting tersebut, stunting menjadi suatu hal yang perlu mendapat perhatian lebih karena dapat berdampak pada kehidupan sang anak hingga dewasa, terutama resiko gangguan perkembangan fisik dan gangguan perkembangan kognitif apabila tidak ditangani dengan baik. Angka dan alasan tersebutlah yang menjadi acuan untuk mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk melakukan program Merdeka Balita Stunting.

Dalam Program Merdeka Balita Stunting tersebut, mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya melakukan sosialisasi dan pemberian hasil inovasi makanan bergizi dari hasil panen warga untuk balita yang mengalami stunting. Sosialisasi dilakukan dengan menggandeng beberapa orang yang kompeten dalam bidangnya yaitu bidan, kader stunting, serta Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Mahasiswa Psikologi sebagai pemateri. Dalam sosialisasi tersebut, pemateri memberikan pengetahuan mengenai stunting seperti penyebab, dampak, dan cara penanganan stunting. Selain itu, pemateri juga berinteraksi dengan ibu dari anak yang mengalami stunting terkait pemberian gizi, pola asuh, dan kondisi anak.

Hasil inovasi makanan bergizi untuk balita yang mengalami stunting dari hasil panen warga.
Hasil inovasi makanan bergizi untuk balita yang mengalami stunting dari hasil panen warga.
Sedangkan untuk pemberian hasil inovasi makanan bergizi untuk balita yang mengalami stunting, mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya memanfaatkan dari hasil panen warga untuk pembuatannya. Pemilihan hasil panen warga sebagai bahan utama inovasi makanan bergizi untuk balita yang mengalami stunting bertujuan agar warga bisa memperoleh makanan bergizi dengan bahan yang dapat dijangkau dengan mudah dan ramah di kantong. Hasil panen warga yang dimanfaatkan antara lain adalah labu kuning dan jagung. Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya membuat 2 makanan dari 2 hasil panen tersebut yaitu puding labu kuning dan susu jagung. Inovasi makanan bergizi tersebut disuguhkan saat sosialisasi berlangsung. Ibu dan balita yang mengalami stunting serta tamu undangan lain mencoba inovasi makanan bergizi tersebut. Hasil inovasi makanan bergizi tersebut disambut antusias oleh Ibu dan balita yang mengalami stunting serta tamu undangan lain.Selain antusias Ibu dan balita yang mengalami stunting, ibu Bidan Erni Retno sebagai ketua Ponkesdes Desa Bronjong mengungkapkan rasa bersyukur karena mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya mau memberikan sosialisasi kepada warga terkait stunting dengan materi yang menarik.

"Ibu-ibu disini sudah pintar mengurus anak karena anaknya sudah banyak-banyak. Terimakasih untuk adek-adek KKN yang mau memberikan sosialisasi sehingga ibu-ibu lebih mengerti lagi tentang stunting dan tidak minder dengan anaknya yang mengalami stunting, " jelasnya.

Kendati demikian, Program Merdeka Balita Stunting akan mendapat tindak lanjut lain dari mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya yaitu berupa home visit untuk memberikan massage pada balita untuk membantu perkembangan motoriknya dan identifikasi penyebab stunting setiap anak serta mencari penanganan yang tepat untuk setiap balita yang mengalami stunting tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun