Krek... krek... krek...
Suara detik jam yang berjalan dengan suara nyaring. Mungkin karena sekarang semua orang tengah pergi keluar untuk ishoma sebab jam menunjukkan pukul dua belas lewat sepuluh menit. Aku kembali fokus dengan pekerjaanku. Aku baru beberapa hari bekerja disini, maka aku tak ingin membuat kesalahan sedikitpun diawal bekerja.Â
Suara jam dinding kini beradu dengan suara jemariku yang mengetik. Situasi itu berlansung sebentar saja. Aku menghentikan jemariku kala merasa di arah jendela yang ada di brlakangku seperti ada suara benda yang dilempar mengenai kaca. Aku melihat tak ada siapapun di luar. Apalagi di posisi itu hanya gang buntu yang jarang di lewati orang.Â
Meskipun penasaran aku kembali melanjutkan pekerjaanku biar segera menyusul yang lain untuk istirahat. Tapi baru beberapa kalimat yang ku ketik, kembali aku merasa bahwa aku tak sendiri di ruangan itu. Seperti ada beberapa pasang mata yang memperhatikanku.Â
Bulu kudukku meremang, ada rasa takut menyusup perasaanku. Apalagi mengingat hawa suram pertama kali aku datang kemari, semakin membuat pikiranku berpikir hal yang menyeramkan. Karena tak tahan dengan suasana seperti itu, aku memutuskan untuk pergi sholat lebih dulu.
"Ehh anak baru yang di administrasi ya!" sapa seorang karyawan dari bidang lain. Aku tahu itu dari warna id pegawainya yang berbeda dari bidangku.
"Iya mbak." Sapaku ramah.
"Ani." tangannya terulur ke arahku, maka kusambut saja degan ramah.
"Kiki mbak."
"Gimana kerja di bidang administrasi? Enak? Krasan?" tanyanya sambil kita berjalan ke arah mushola.
"Ya alhamdulillah mbak."