Mazhab ini berbeda pendapat dengan mazhab baqir. Mazhab mainstream ini justru setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas Dan sabda Nabi Muhammad Saw, bahwa manusia tidak akan pernah puas. Bila diberikan emas satu lembah, ia akan meminta emas dua lembah. Bila diberikan dua lembah, ia akan meminta tiga lembah, dan begitu seterusnyaÂ
sampai ia masuk ke dalam kubur.
Seperti diketahui bahwa sumber daya memang terbatas sedangkan kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas. Hal ini memang benar, misalnya bahwa total permintaan dan penawaran beras diseluruh dunia berada pada titik ekuilibrium. Akan tetapi, jika berbicara pada tempat dan waktu tertentu, maka sangat mungkin terjadi kelangkaan sumber daya. Bahkan hal inilah yang sering kali terjadi. Misalnya suplai beras di Ethiopia dan Bangladesh lebih langka dibandingkan di Thailand.
Keterbatasan sumber daya memang ada, bahkan diakui pula oleh Islam.
Dalil tentang keterbatasan sumber daya yaitu : "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (QS: Al-Baqarah: 155). Sedangkan keinginan manusia yang tidak terbatas dianggap sebagai hal alamiah. Dalilnya yaitu: "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)" (QS: At-Takaastur:1-3). Kelangkaan sumber dayalah yang menjadi penyebab munculnya masalah ekonomi. Perbedaan mazhab mainstream dengan ekonomi konvensional terletak pada cara menyelesaikan masalah tersebut.
Tokoh- tokoh Madzhab Mainstream
Tokoh madzhab mainstream, diantaranya adalah M.Umer Chapra, M. Abdul Mannan, M. Nejatullah Siddiqi, dan lain-lain. Mereka adalah para doktor dibidang ekonomi yang belajar (dan ada juga yang mengajar) di universitas-universitas barat. Tokoh madzhab mainstream mayoritas bekerja di Islamic Development Bank (IDB). Yang memiliki dukungan dana dan akses ke berbagai negara sehingga penyebaran pemikirannya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
Pendapat tokoh-tokoh madzhab mainstream, yaitu sebagai berikut:
- Muhammad Abdul Mannan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H