Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Sekolah Kecantikan bagi Beautician Indonesia di Jepang?

29 September 2016   15:01 Diperbarui: 29 September 2016   15:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto diatas diambil dari buku yang dibagikan saat seminar)

Sabtu, 24 September 2016 saya pergi menuju salah satu Universitas yang berlokasi di Jakarta Selatan yang berdekatan dengan Masjid Agung. Hari itu saya berangkat pukul 08.20 Waktu Indonesia Barat menuju Terminal Halte Bus Kalideres untuk menggunakan Fasilitas Transjakarta. Dari rumah saya berangkat menggunakan transportasi Ojek dengan salah satu aplikasi ojek online menuju Terminal Halte Kalideres, namun selain itu kita juga dapat menggunakan transportasi umum lain seperti Mobil Angkutan Umum. 

Setelah sampai di Terminal Halte Bus Kalideres, saya masuk melalui pintu ticketing menggunakan kartu Multi Trip Transjakarta. Saya berangkat dari halte Kalideres menuju halte Sentral Harmoni untuk transit lalu menyambung perjalanan tujuan Blok M dengan tujuan akhir Masjid Agung. Setelah keluar dari pintu ticketing saya berjalan masuk melewati Masjid Agung menuju Universitas Al-Azhar Indonesia dimna seminar tersebut diselenggarakan.

Sekitar pukul 10.40 Waktu Indonesia Barat saya sampai didalam Universitas tersebut. Saya mencari tempat untuk duduk dan menunggu kawan saya yang memberi tahu dan mengajak saya mengikuti kegiatan seminar tersebut. Saya melakukan pendaftaran melalui email pada satu hari sebelum, yaitu jumat, dan hari ini saya melakukan pendaftaran ulang didepan ruang seminar di lantai 3. 

Dikarenakan Jadwal kegiatan seminar yang diadakan pukul 13.00 memberi saya waktu luang untuk sarapan bersama kawan saya. Kami keluar Kampus menuju salah satu toko yang berada di sebrang kampus untuk membeli makanan dan minuman. Sayangnya kursi dan meja tempat makan sudah dipenuhi oleh mahasiswa dan pengunjung toko yang lain, jadi kami kembali menuju tempat seminar dan makan didalam ruang seminar.

Seminar ini diadakan oleh salah satu perusahaan ternama di Jepang yaitu PT. Kansai Ribias mengenai Barber and Beauty College mereka. Sekolah yang baru dibuka selama 3 tahun ini bernama Stareer Beauty College. Melihat latar belakang pembangun sekolah tentunya memberikan minat pada banyak Beautician Indonesia untuk mengikuti seminar tersebut, terbukti dari penuhnya ruangan seminar di Jakarta pada hari itu. Perusahaan yang akrab disebut Ribias ini sudah memiliki 8 perusahaan cabang dan 235 toko cabang di Jepang, 1 toko cabang di Shanghai, 1 toko cabang di Hongkong , 1 toko cabang di Vietnam dan 1 toko cabang di New York.

Pada seminar ini mereka mempresentasikan mengenai sekolah kecantikan mereka yaitu Stareer Beauty College. Sekolah kecantikan ini mengajarkan kita berbagai macam teknik-teknik dan tradisi kecantikan Jepang yang juga diajarkan dalam Bahasa Jepang. Keahlian yang diajarkan berupa penataan rambut, pemotongan rambut, Pengecatan rambut, pencukuran rambut halus di wajah dan mendesain bentuk mata atau singkatnya Barber and Beauty. 

Saat bersekolah disana kita akan diajarkan selama 2 tahun dan diperbolehkan sambil bekerja magang di salah satu toko salon kecantikan Ribias. Setelah program sekolah selesai kita dipersilahan untuk bekerja di toko salon kecantikan atau membuka toko cabang baru maupun membuat usaha sendiri baik di Jepang juga di Indonesia. Bagi mereka yang terpenting adalah para beautician Indonesia berminat sekolah di Stareer Beauty College.

Seminar yang berlangsung selama 3 jam ini pun selesai dan para peserta seminar diperbolehkan untuk berfoto bersama para Beautician yang juga pengajar disana serta dengan Masahiro dan Keiko Onishi yang merupakan Founder, Kepala Sekolah dan CEO dari Ribias dan Stareer. Setelah itu para Beautician juga mendapatkan Sertifikat sebagai bukti telah mengikuti seminar. Setelah itu saya dan kawan saya makan siang sambil menunggu hujan reda dan pulang. 

Saya pulang menggunakan salah satu transportasi Mobil Online menuju stasiun Duren Kalibata, saya memilih transportasi mobil karena saat itu saya pulang bersama kawan saya dan keadaan cuaca yang masih hujan. Setelah itu saya menaikki kereta aara Duri dari Stasiun Duren Kalibata untuk transit menuju Stasiun Tanah Tinggi.  Setelah sampai saya cukup berjalan kaki menuju tempat tinggal saya. Alasan mengapa saya memilih pulang menggunakan transportasi kereta sedangkan berangkat menggunakan transportasi transjakarta, adalah karena tempat tujuan akhir lebih dekat untuk dicapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun