Mohon tunggu...
Be. Setiawan
Be. Setiawan Mohon Tunggu... -

Membaca, mengamati, mempelajari serta membahas bareng-bareng alam semesta dan prilaku manusia. Mendambakan bangsa Indonesia yang kaya, cerdas dan berilmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malaysia Gagal Dijadikan Musuh Bersama

29 Agustus 2010   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:37 6198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Ketika perang dingin negara-negara komunis menunjuk kaum kapitalis dan imperialis adalah musuh bersama mereka sementara negara-negara Barat dan Amerika menunjuk komunisme adalah musuh bersama mereka. Dengan menetapkan adanya musuh bersama maka mereka dapat membangun persatuan tekad dan kebersamaan dan yang istimewa memiliki legitimasi untuk membangun arsenal persenjataan yang kuat, jaringan mata-mata di setiap negara, memeriksa kapal pengangkut di laut internasional, melakukan blokade ekonomi, memaksa negara-negara untuk ikut kebijakannya atau mereka anggap sebagai musuh. dst dst, kata kunci legalisasi tindakan.

Ketika USA mendapat serangan sebelas September maka Bush mengkampanyekan Terorisme sebagai musuh bersama. Ikut seluruh keinginan Presiden Bush atau menjadi lawan Amerika dan Presiden Bush. Atas nama pemberantasan terosisme mereka melegalkan pemeriksaan kapal kargo di lautan internasional, melegalkan perang Irak dan penghancuran pemerintah Sadam Husein yang dilanjutkan dengan penghancuran Taliban. Jadi ada peristiwa pemicu, kampanye musuh bersama, legalisasi tindakan dan dibalik itu ada tujuan lain yaitu penguasaan sumber energi dunia.

Musuh bersama Indonesia ketika jaman Orde Lama adalah Belanda serta negara-negara kapitalis dan imperialis. Laki-laki gondrong, celana ketat, pesta dansa adalah musuh bersama. Seluruh warga negara diajak untuk dalam satu barisan melawan musuh yang sama. Ketika itu pertama kali secara nasional kita menyatakan Malaysia adalah musuh bersama. Sementara situasi politik makin hari-makin panas  dengan menjadikan orang-orang borju dam Malaysia sebagai musuh bersama, PKI mampu menggalang kekuatan di masyarakat, melegalisasi pembentukan sukarelawan dan menjadi partai yang sangat kuat dan dekat dengan Presiden Sukarno.

Ketika terjadi peristiwa G30S yang dilakukan oleh beberapa pentolan PKI dan Letkol Untung dkk, maka Jenderal Suharto dengan dasar Supersemar membubarkan PKI dan melakukan kampanye untuk menjadikan PKI dan komunisme adalah musuh bersama dilanjutkan dengan legalisasi terhadap pelarangan semua kegiatan yang berbau PKI dan Komunisme, penahanan anggota PKI, Kewajiban memiliki surat keterangan tidak tersangkut PKI. Semua PKI adalah musuh bersama dan semua musuh adalah PKI. Dibalik itu adalah pengambil alihan kekuasaan dan penguasaan Indonesia selama 32 tahun.

Sebaliknya ketika tahun 1998 dengan dipicu oleh keterpurukan ekonomi maka Presiden Suharto dan orde baru berhasil dijadikan musuh bersama. Setelah itu ada legalisasi tindakan amandemen UUD-45, pemberantasan KKN, dibalik itu ada pengambil alihan kekuasaan oleh pihak yang pada masa orde baru tidak memiliki kesempatan dan mencoba untuk menjadi pemegang kekuasaan. Dengan menjadi pimpinan demonstrasi dan sekaligus inisiator, dia mampu menjadi tokoh sentral dalam pembentukan pemerintahan baru, sayang puncak kekuasaan tidak berpihak kepadanya. Kesempatan berikutnya adalah ketika terjadi "Brunei gate", dia berhasil menjadi inisiator untuk menjadikan Gus Dur sebagai musuh bersama sehingga bisa ramai-ramai diturunkan. Sayang kondisi saat itu tidak juga berpihak padanya.

Membentuk musuh bersama adalah strategi umum yang digunakan para politikus untuk mempersatukan dan membangun kekuatan. Akhir-akhir ini Malaysia dicoba untuk dijadikan musuh bersama. Konflik dengan Malaysia adalah konflik kronis yang biasa tejadi antara dua negara tetangga seperti Malaysia dengan Singapura, Thailand dengan Kamboja, Iran dengan Irak, India dengan Pakistan. Indonesia dengan Malaysia saling membutuhkan dan saling memberi namun dalam interaksi kedua negara biasa terjadi konflik. Lagu, kesenian, Batik dan hasil kreatif Indonesia kalau dimanfaatkan oleh Malaysia kita akan protes keras. Sebaliknya ketika Gamelan kita dimainkan oleh orang Amerika di negeri Amerika, kita berbangga hati. Dipicu oleh penahanan petugas dinas Kelautan Indonesia oleh polisi Malaysia, beberapa demonstrasi terjadi di Jakarta, hanya terjadi di Jakarta, kemudian ditanggapi oleh Media dengan siaran berita, liputan dan diskusi dengan mengundang tokoh-tokoh yang kontra dan bersuara keras dan kemudian terjadi demonstrasi di depan Kedubes Malaysia dengan disertai pembakaran bendera dan pelemparan tinja. Semua usaha dilakukan untuk menjadikan Malaysia sebagai musuh bersama.

Usaha menjadikan Malaysia musuh bersama seperti juga usaha pembentukan musuh bersama lainnya hanya menjadikan Malaysia sebagai sasaran antara sebagaimana disampaikan di atas usaha itu hanya untuk menggalang kekuatan , mengajak pihak lain untuk ikut bersama dan apabila kekuatan itu sudah bisa dipegang maka kekuatan itu akan diarahkan untuk kepentingan si inisiator mendapatkan sasaran akhirnya yang tidak akan jauh dari kekuasaan dan kekuasaan.

Malaysia itu bermanfaat untuk Indonesia, saat ini ada dua juta warga negara Indonesia mencari penghasilan disana, sementara itu investasi Malaysia di Indonesia membuka peluang kerja dan pajak untuk pemerintah. Inisiasi untuk menjadikan musuh bersama sangat-sangat lemah karena pada dasarnya secara fisik tidak ada yang dirugikan. Bisa dilihat setelah reaksi keras Malaysia terhadap pembakaran bendera dan pelemparan tinja, usaha menjadikan Malaysia musuh bersama mulai melemah dan akan digantikan peristiwa lain dan kegiatan-kegiatan menjelang lebaran.

Usaha yang sama seperti menjadikan Ahmadiah sebagai musuh bersama akan juga mereda karena tidak ada kerugian fisik yang diakibatkan oleh kegiatan Ahmadiah. Sebaliknya pihak inisiator yang menggunakan kekuatan anarki dan menyebabkan kerugian fisik, rentan untuk dijadikan musuh bersama. Kalau kita amati banyak usaha untuk membangkitkan sentimen masyarakat dengan membentuk musuh bersama. Hal itu akan berhasil apabila momentumnya cukup kuat sebaliknya kalau momentumnya lemah bisa-bisa situasi berbalik, pihak inisiatorlah yang akan menjadi musuh bersama. Pintar-pintarlah membuat kalkulasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun