Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Israel-Iran: Serangan Preventive, Siapa yang Dahulu

6 Oktober 2024   18:41 Diperbarui: 6 Oktober 2024   18:56 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (https://t.me/+NIGOAV14OjszMGMy

3. Analisis Minat

Iran memiliki kepentingan strategis untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan serta melanjutkan pengembangan kemampuan nuklirnya, yang dianggap sebagai upaya perlindungan dari ancaman eksternal, terutama dari Israel. Secara historis, Iran telah menjadi sasaran serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklirnya, termasuk pembunuhan ilmuwan nuklirnya. Serangan ini merupakan bagian dari strategi Israel untuk menunda atau menghentikan kemampuan nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman.

Dari perspektif Iran, serangan pendahuluan mungkin dapat memenuhi tujuan militer jangka pendek, seperti melemahkan infrastruktur militer Israel dan memberikan pesan tegas bahwa Iran tidak akan menunggu untuk diserang. Namun, serangan seperti itu berisiko tinggi, termasuk kemungkinan isolasi internasional yang semakin parah dan potensi tindakan balasan yang besar dari Israel maupun sekutu-sekutunya, terutama Amerika Serikat. Serangan pendahuluan Iran juga dapat memperparah konflik di kawasan, berpotensi memicu perang regional yang lebih luas, yang akan melibatkan kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, yang pada akhirnya akan merugikan stabilitas Iran secara keseluruhan.

Dengan demikian, Iran harus menimbang baik-baik antara keuntungan militer jangka pendek dari serangan pendahuluan dengan potensi dampak jangka panjang yang negatif, termasuk kerusakan diplomatik dan militer. Strategi pembalasan mungkin lebih aman dari perspektif internasional, karena memungkinkan Iran untuk mempertahankan dukungan politik dan moral dari negara-negara yang bersimpati pada posisinya sebagai pihak yang "diserang," bukan provokator.

4. Kesimpulan

Mengingat berbagai faktor strategis yang telah dibahas, sepertinya lebih menguntungkan bagi Iran untuk mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati dengan mempertimbangkan untuk menunggu serangan Israel sebelum melakukan balasan. Pendekatan ini tidak hanya akan memberikan Iran landasan moral dan legal di panggung internasional, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mempertahankan kapasitas militer mereka secara optimal. Namun, keputusan ini sangat tergantung pada penilaian intelijen, situasi geopolitik yang dinamis, dan seberapa mendesaknya ancaman yang dirasakan dari Israel.

Baik Iran maupun Israel memiliki kemampuan militer yang signifikan, dan setiap langkah yang diambil akan dipengaruhi oleh doktrin militer serta dinamika kekuatan di kawasan. Dengan demikian, apakah Iran harus melancarkan serangan terlebih dahulu atau menunggu serangan Israel adalah pertimbangan yang melibatkan risiko tinggi serta konsekuensi jangka panjang. Situasi yang terus berubah, termasuk kesiapan militer, upaya diplomasi, dan sentimen publik, akan sangat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh kedua belah pihak. 

oOo

 (https://t.me/+NIGOAV14OjszMGMy
 (https://t.me/+NIGOAV14OjszMGMy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun