Namun itu tidak cukup bagi para pembuat undang-undang walaupun mereka merasa lega berhasil selamat dan tidak terbunuh. Mereka menyadari bahwa mereka kemungkinan besar akan mati jika Bubuk Mesiu tersebut berhasil meledak. Hal ini membawa pada momen penting dalam sejarah kata "Guy's"
Saat itu Parlemen Inggris menyetujui "Undang-undang Kelima November," yaitu, "Undang-undang untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa untuk dirayakan di setiap tahun pada tanggal lima bulan November." Hari itu menjadi libur baru yang akan menampilkan kebaktian keagamaan khusus di siang hari dan api unggun di malam hari.Â
Hal ini dilakukan dengan cara menyalakan api unggun untuk mengejek si Guy's Fawkes dan menconothkan agar orang-orang tidak melakukan hal hal yang serupa.Â
Di dalam api tersebut mereka membakar sebuah patung yang disebut Guy's Fawkes dan musuh-musuh bebuyutan lainnya  pada saat itu. Mereka menyebut patung Fawkes sebagai "Guys". Dan kemudian beberapa orang mulai menggunakan kata "Guy's" untuk merujuk pada orang-orang atau laki-laki dari jenis manusia yang paling rendah, hina, dan paling bejat sepanjang masa.
Hal ini terjadi pada awal abad ke-18, lebih dari 200 tahun yang lalu. Saat sekarang sebutan kata "Guy's digunakan untuk menyebutkan Laki-laki atau Perempuan, atau siapa saja tanpa menyebut strata sosial atau kekeluargaan.Â
Kata ini pada awalnya popular di kalangan Afrika-Amerika, dan akhirnya digunakan oleh sebutam para kaum Trans, pemuja LGBT. Bagaimanapun mereka membutuhkan dan meniadakan sebutan untuk merujuk jenis kelamin tertentu,Â
Laki-laki, atau Perempuan, atau sebutan untuk strata sosial, serta sebutan predikat kekeluargaan, sepert Bapak, Ibu, Ayah, Mama, Kakek atau Nenek, Abang Adek, Kakak atau sebutah formal lainnya.Â
Dan kata -kata ini diganti dengan kata "Guy's. Celaknya lagi sebuatan formal kekebaratan, strata sosial, dan famili tersebut  ditiadakan sebagai sebutan kata ganti orang di kalangan para politikus dan pejabat Amerika Serikat.
 oOo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H