Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sekilas Tentang Uang

1 Mei 2024   11:28 Diperbarui: 1 Mei 2024   11:42 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:  Tumpukan uang https://id.pngtree.com

Fluktuasi atau perubahan nilai sebuah mata uang sangat dipengaruhi oleh ekonomi sebuah negara. Hal tersbut diukur dari pertumbuhan ekonomi sebuah negara pada tahun atau kuartal sebelumnya. Jika pertumbuhan meningkat biasanya mata uang negara tersebut meningkat, karena ekspetasi keuntungan pada masa depan semakin tinggi di negara tersebut. Di disisi lain nilai tukar dipengaruhi oleh kondisi geopolitik yang terjadi saat itu. Hal ini lebih cenderung terjadi karena spekulasi. Orang-orang pada umumnya melakukan Langkah-langkah pengamanan keuangan yang mereka anggap penting untuk mengamankan kekayaan mereka. Jika nilai tukar mata uang meningkat, maka mata uang asal akan mengalami kerugian. Hal tersebut lah yang dihindari oleh banyak orang-orang yang mempunyai uang.

Spekulasi berlangsung secara singkat dan dalam rentang yang sempit. Bisa saja satu mata uang jatuh, dan mata uang yang lain menjadi lebih mahal dari pada sebelumnya. Sebagai contoh adalah Yen Jepang saat ini dan mata-mata uang lain di Asia Timur dan Selatan. Mereka pada umumnya mengalami penurunan sampai 12% dari awal April tahun ini (2024) yang lalu dan pada akhir April mengalmi penurunan 4 s.d 6% terhadap Dollar Amerika. Hal itu tentu saja membuat orang-orang yang membutuhkan transaksi dan harus membayar kewajiban keuangan mereka saat itu. Mereka harus mengeluarkan sejumlah uang yang lebih besar dari pada sebelumnya. Hal itu tentu saja mengakibatkan kerugian, karena kesempatan untuk melakukan penyesuaian harga tidak ada sama sekali pada saat itu. Lebih celaka lagi Bank Sentral melakukan intervensi menahan kenaikan sebuah mata uang di negara masing-masing. Hal hasil mata uang tersebut seperti pasang naik dan pasang surut, naik turun dalam waktu singkat,  sehingga menambak resiko rugi dan menambah beban keuangan saat itu.

Penurunan mata uang dan rendahnya mata uang satu negara sebenarnya dinikmati dan disukai oleh suatu negara atau badan usaha. Bagaimanapun beban keuangan mereka secara spontah tampa usaha menjadi lebih ringan. Sekirannya sejak awal tahun terjadi penurunan 12 % terhadap Dollar Amerika, secara nilai buku pembayaran yang mereka lakukan terhadap beban-beban keuangan seperti pembayaran gaji, pajak, atau beban lain yang digunakan dalam bentuk rupiah atau mata uang satu negara akan berkurang 12%. Dalam arti setiap pembayaran gaji pegawai sebesar Rp. 10 juga rupiah, maka sejatinya mereka membayar Rp 8,8 juta rupiah dalam nilai sebenarnya. Walaupun dalam nominal tercatat tetap Rp 10 juta rupiah, jika diukur terhadap dollar Amerika sebesar $618.41 menjadi $ 541,03.

Keuntungan lain bagi ekonomi sebuah negara dan Perusahaan jika nilai tukar mata uang negar jatuh adalah kompetitif negara tersebut di pasar internasional meningkat. Setiap barang dan beban keuangan yang ditanggung oleh badan usaha menjadi lebih ringan. Sehingga produk-produk yang dijual bisa lebih murah bila diukur dengan mata uang asing. Penerapan diskont dalam sistem perdagangan bis diberlajukukan. Sehingga terjadi peningkatan transaksi jual beli, oleh sebab orang-orang tertarik pada harga murah saat itu dan tidak bisa dinikmati disetiap saat.

Namun semua hanya fatamorgana seat, bagaimanapun setiap sistem ekonomi di dunia akan melakukan penyesuaian. Di mana disetiap negara dan disetiap transaksi harga-harga barang akan mahal dan meningkat, termaksuk pajak, dan gaji yang harus dibayarkan dan beban ekonomi kembali ke posisi semula. Semua kembali kepada kestabilan yang baru, dan melakukan penyesuaian. Bagaimanapun setiap harga barang, dan jasa akan melintasi batas negara dan melintasi masa.

Bagi spekulan, dan bagi para pengambil keuntungan masa tenggat perubahan nilai ini yang dimanfaatkan. Dengan hitungan yang tepat, dan instiusi yang tinggi mereka bisa memperoleh keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Fluiktuasi nilai tukar, tidak lebih, dari hanya kerugian bagi banyak orang yang cenderung terlelap, dan menganggap ekonomi itu tidak berubah, dan bola dunia tidak berputar.

oOo

Ilustrasi:  Tumpukan uang https://id.pngtree.com
Ilustrasi:  Tumpukan uang https://id.pngtree.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun