Mohon tunggu...
Baqum sw
Baqum sw Mohon Tunggu... Lainnya - Ruang santuy untuk berbagi catatan kehidupan

Baqum atau lebih kerennya Baq. Lahir di Sumedang 9 Februari 2001. Tumbuh dan belajar di Maluku. Saat ini belajar di Universitas Pattimura. Keep Santuy.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Suara Kebaikan

16 April 2020   13:20 Diperbarui: 16 April 2020   13:27 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah hari ini masih diberikan kesempatan untuk mensyukuri kehidupan. Sudah lama tidak mengabari di wadah tulisan ini bukan berarti mulai futur di jalan ini. begitulah hidup, selalu mengandung  gesekan antara yang laju dan pelan, baik dan buruk, hitam dan putih. Esensinya dari semua itu adalah mencari kebenaran pada tiap proses pembelajaran.

Pada tiap proses pembelajaran, setiap diantara kita punya prinsip masing-masing. Saya sendiri punya prinsip yaitu menjadi sebaik-baiknya Muslim barulah menjadi pengusaha, dokter, menlanjutkan s3 dan sebagainya. di usia yang belia ini tentu ingin menjadikan diri ini mulia, beragam buku dibaca, mencari pengalaman,  dialogis (menerima saran dan kritikan), hingga belajar menjadi spesialis dan generalis. semua itu saya cari di usia dini agar kedepan menjadi orang yang siap menyambut tantangan kehidupan. saya meyakini apa yang kita tanam hari ini akan berdampak kepada tahun-tahun yang akan mendatang, dan saya yakin di tahun-tahun yang akan datang tantangan tidak berhenti. 

Dalam pembelajaran saya selama 19 tahun ini, saya menemukan salah satu bagian yang paling indah dalam diri manusia. yaitu bersuara untuk kebaikan. sebuah suara yang harus kita pelajari sumber dan arahnya. sebuah suara yang nantinya akan meninggikan derajat kita di mata sang pencipta. but, melihat realita saat ini suara itu dalam perjalanannya sering dihantam badai dan ombak, manipulasi kebaikan pun sering terjadi di zaman ini hingga pemikiran kita sulit menentukan mana yang seharusnya benar dan salah. 

Nah, untuk mengurangi suara yang dikira salah padahal benar dan sebaliknya maka kita harus memperbanyak kebaikan dengan suarakan kebaikan. dengan banyak suara kebaikan maka orang-orang akan tersadarkan. problem yang terjadi saat ini bukanlah banyak orang jahat bos, tapi diamnya orang baik. mereka diam dikala ada persoalan, mereka diam saat ada masalah, saat ada masalah mereka tidak tahu cara menyelesaikan masalah itu. Itu sebabnya menyuarakan kebaikan itu adalah kewajiban dan kewajiban itu harus kita tanamkan di usia yang belia ini.

Salam dari saya kepada para donatur suara kebaikan untuk peradaban dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun