Mohon tunggu...
Budi Christanto
Budi Christanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger at day, gamer at night

Simple man with writing as his hobby, aside from other things such as binge-watching tv series, reading books, and 24/7 non-stop gaming.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kontainer Kelapa Indonesia Ditolak Thailand, Kok Bisa?

13 Februari 2020   11:38 Diperbarui: 13 Februari 2020   11:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia adalah salah satu negara pengekspor kelapa yang cukup sukses. Kelapa bulat asal Sumatera Selatan sudah banyak diekspor ke berbagai negara Asia Tenggara lainnya. Namun ada berita tidak mengenakkan dimana kontainer asal Indonesia yang berisi kelapa bulat ditolak oleh Thailand. Apa alasannya? 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumatera Selatan, Rudi Arpian, menyatakan dalam peristiwa ada 25 kontainer kelapa bulat yang ditolak oleh Thailand.

Seperti dilansir oleh Ekosis.id, kelapa merupakan salah satu produksi pertanian dan perkebunan andalan dari Sumsel. Dalam catatannya, Sumatera Selatan memiliki luas kebun 66.236 hektare dengan perincian 5.780 hektare tanaman belum menghasilkan dan 51.208 hektare merupakan tanaman sudah panen. Dari jumlah tersebut terdata setiap tahunnya Sumatera Selatan berhasil memproduksi 57.732 ton kelapa. Selain dijual dalam bentuk utuh, kelapa juga dijadikan kopra, santan dan juga arang tempurung. "Sumsel juga mulai ekspor hilirisasinya berupa santan kelapa ke Cina dan Hong Kong."

Pada akhir tahun 2019, konsumen asal Thailand memulangkan 25 kontainer kelapa dengan alasan kelapa sudah ditumbuhi tunas ketika tiba di negara tujuan. Alasannya sama seperti kejadian di tahun 2018, karena ada tungau pada kelapa tersebut! Akibat peristiwa itu, pengusaha dalam negeri mengalami kerugian dan negara kehilangan potensi devisa.

gracetours.com
gracetours.com
Perlunya traceability pada industri agribisnis menjadi hal yang sangat penting untuk menjamin kualitas produk yang diperjual belikan. Ekosis, yang adalah sebuah platform ekosistem agribisnis Indonesia tentunya sudah menyediaka traceability sebagai salah satu fitur menarik bagi para pelaku agribisnis. Download aplikasi Ekosis di handphone Anda dan nikmati fitur traceability bagi kebutuhan industri agribisnis Anda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun