Mohon tunggu...
Siti Qomariyah
Siti Qomariyah Mohon Tunggu... Guru - Semangat untuk maju

Kesempatan itu datang sekali maka bermanfaat bagi orang lain akan membuat diriku bahagia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Isu Pemerkosaan di Pesantren

13 Desember 2021   09:05 Diperbarui: 13 Desember 2021   09:15 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

" Pesantren Syiah - Kasus pemerkosaan belasan siswa"

Ternyata, pesantren tempat terjadinya pemerkosaan belasan siswa adalah pesantren yang berbasis Syiah, dimana aqidah mereka menghalalkan nikah mut'ah, oleh karenanya para korban dan keluarga tidak mau melapor, karena mut'ah adalah bagian dari agama mereka, malah beranggapan mendapat pahala yang sangat besar.

Bagaimana mungkin secara akal sehat, ada seorang anak yang hamil diperkosa, lalu punya anak, akan di izinkan kembali masuk pesantren dimana ada pelaku pemerkosaan didalamnya hingga dihamili lagi sebanyak 2 x oleh orang yang sama, lalu bisa dibiarkan begitu saja oleh pihak keluarga. apa yang melatar belakangi ya, tentuny doktrin sesat tersebut.

Bukannya diangkat mengenai " kesesatan Syiah dan bahayanya terhadap tatanan masyarakat" ,

 " Bahaya Syiah, Nikah Mut'ah, pemerkosaan dengan doktrin agama "

Eh media malah menggoreng isu bahwa pesantren adalah tempat yang Buruk dan mengangkat stigma negatif lainnya mengenai pesantren, sangat mencoreng nama Islam.

Yuk bantu bagikan info ini, agar kita sebagai umat Islam tidak antipati terhadap Islam sendiri, agar tidak ada yang berpikir

- wah pesantren tempat pemerkosaan
- pesantren GK amakn buat anak
- ke pesantren malah jadi kriminal
- ustadz nih sekarang pada cabul
- kiyai cabul
Dan stigma stigma negatif lainnya mengenai pesantren.

*Yuk Share*

______

Saya ijin share pendapat di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun