Mohon tunggu...
budi setiawan
budi setiawan Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

fakultas teknik progam studi perencanaan wilayah kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Evaluasi Kesesuaian Lahan pada Sektor Pertanian Tanaman Tebu di Kabupaten Kediri

6 Mei 2021   22:22 Diperbarui: 6 Mei 2021   22:35 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten yang berada pada wilayah provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.386,05 km2. Kabupaten Kediri sendiri mempunyai 26 kecamatan yang tersebar diseluruh wilayah. Batas administrasi Kabupaten Kediri yaitu pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang, pada sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang, pada sebelah selatan berbatasan langsung dengan kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung, dan pada sebelah barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Nganjuk. Sedangkan pada bagian tengah Kabupaten Kediri sendiri terdapat wilayah administrasi Kota Kediri.

Lahan pada Kabupaten Kediri sendiri sebagian besar pemanfaatannya masih pada sektor pertanian. Komoditas unggulan Kabupaten Kediri memiliki berbagai jenis komoditas tanaman seperti padi, jagung, tebu, ubi kayu, ubi jalar, tanaman kacang-kacangan dan komoditas lainnya. Pada komoditas tanaman tebu tersebar di berbagai wilayah, termasuk pada wilayah Kabupaten Kediri bagian barat.

Penelitian kali ini menjelaskan tentang evaluasi kesesuaian lahan pada sektor pertanian tanaman tebu di Kabupaten Kediri bagian barat. Tanaman tebu dengan nama latin (Saccharum officinarum) termasuk tanaman yang mengandung kadar gula tinggi. Tanaman tebu sendiri bisa tumbuh pada hampir semua jenis lahan baik pada dataran rendah hingga dataran tinggi. Tetapi untuk memperoleh produksi tebu yang bagus harus mencari lahan yang sesuai untuk ditanami. Lahan yang sesuai untuk tanaman tebu adalah lahan yang menjamin ketersediaan air secara optimal, keasaman tanah antara 5,5 hingga 7 dan ketersediaan unsur hara yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya (Indriani, 1992).

Lokasi penelitian ini adalah bagian barat Kabupaten Kediri yaitu Desa Maosan, Desa Selopanggung, Desa Manyaran, dan Desa Bulusari. Untuk penentuan lahan yang sesuai untuk penanaman tebu dilakukannya evaluasi kesesuaian lahan terlebih dahulu. Pada evaluasi kesesuaian lahan ini nantinya diperoleh sebuah tingkatan kelas. Kelas S1 untuk kategori Sangat Sesuai, kelas S2 untuk kategori Cukup Sesuai, kelas S3 untuk kategori Sesuai Marginal, kelas N1 untuk kategori Tidak Sesuai (saat ini), dan kelas N2 untuk kategori Tidak Sesuai (selamanya/ permanen).

Pada hasil analisis kesesuaian lahan Desa Maosan, Desa Selopanggung, Desa Manyaran, dan Desa Bulusari diperoleh sebagai berikut:

Pada karakteristik lahan:

  • Desa Maosan yaitu pada lereng memiliki nilai 1 kelas S1, relief datar kelas N2, batuan permukaan nilai 0 kelas N2, kondisi drainase cepat kelas S3, tekstur lempung berpasir kelas S1, kedalaman efektif 60cm kelas S3, KTK dengan kelas S2 dan pH dengan kelas S1, ketersediaan hara N total kelas S3, P2O5 tersedia kelas N2 dan K2O tersedia kelas N1.
  • Desa Selopanggung yaitu pada lereng memiliki nilai 25 kelas N1, relief bergelombang kelas N11, batuan permukaan nilai 20 kelas S3, kondisi drainase cepat kelas S3, tekstur lempung liat kelas S1, kedalaman efektif 60cm kelas S3, KTK dengan kelas S1 dan pH dengan kelas S1, ketersediaan hara N total kelas S2, P2O5 tersedia kelas S2 dan K2O tersedia kelas S1.
  • Desa Manyaran yaitu pada lereng memiliki nilai 15 kelas N1, relief datar kelas N2, batuan permukaan nilai 40 kelas N1, kondisi drainase lambat kelas N1, tekstur lempung liat berpasir kelas S1, kedalaman efektif 60cm kelas S3, KTK dengan kelas S2 dan pH dengan kelas S1, ketersediaan hara N total kelas S2, P2O5 tersedia kelas S2 dan K2O tersedia kelas N1.
  • Desa Bulusari yaitu pada lereng memiliki nilai 0,5 kelas S1, relief datar kelas N2, batuan permukaan nilai 0 kelas N2, kondisi drainase lambat kelas N1, tekstur lempung liat kelas S1, kedalaman efektif 60cm kelas S3, KTK dengan kelas S1 dan pH dengan kelas S2, ketersediaan hara N total kelas S3, P2O5 tersedia kelas S1 dan K2O tersedia kelas N1.

Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman tebu (dilihat dari medan, kondisi untuk perakaran, retensi hara dan ketersediaan hara pada desa masing-masing) sebagai berikut:

  • Pada Desa Maosan memiliki kelas kesesuaian lahan yaitu kelas S2 atau cukup sesuai untuk ditanami tanaman tebu
  • Pada Desa Selopanggung memiliki kelas kesesuaian lahan yaitu kelas S3 atau sesuai marginal (lahan memerlukan lebih banyak modal untuk dapat memperoleh keuntungan)
  • Pada Desa Manyaran memiliki kelas kesesuaian lahan yaitu kelas S2 atau cukup sesuai untuk ditanami tanaman tebu
  • Dan pada Desa Bulusari memiliki kelas kesesuaian lahan yaitu kelas S3 atau sesuai marginal (lahan memerlukan lebih banyak modal untuk dapat memperoleh keuntungan)

Jadi dari hasil evaluasi kesesuaian lahan di Kabupaten Kediri bagian wilayah barat yaitu Desa Maosan, Desa Selopanggung, Desa Manyaran, dan Desa Bulusari secara umum memiliki lahan yang cukup sesuai untuk ditanami tanaman dengan komoditas tebu dengan faktor pembatas berupa kondisi medan yang berbagai macam dari segi bentuk relief, kelerengan dan juga jenis batuan di permukaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun