Maukah Sambut Tawaran-Nya, Berjalan Bersama Yesus?
Bacaan  Kamis 31 Maret 2022
Yoh 5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 32 bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. 33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. 35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, 38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. 39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. 41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. 42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. 43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. 44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? 45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
Renungan
Bacaan Injil hari ini masih menarasikan kesaksian Yesus tentang diri-Nya. Yesus tidak memerlukan kesaksian dari manusia. Sebab Yesus sendiri mempunyai kesaksian yang paling penting yaitu pekerjaan yang diberikan Bapa.
Segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Nya supaya dilaksanakan, dan yang kini sedang dikerjakan-Nya, itulah yang memberi kesaksian tentang-Nya. Bapa yang mengutus-Nya, Dialah yang bersaksi tentang-Nya. Perbuatan-perbuatan baik-Nya  tetap tidak membuat mereka percaya kepada Yesus utusan-Nya.
- Lantas apa makna mempelajari Kitab Suci? Orang-orang Yahudi begitu rajin menyelidiki Kitab-kitab Suci, kitab-kitab-Nya. Namun karena firman-Nya tiada menetap dalam hati, mereka tidak percaya kepada-Nya. Kitab Suci telah memberi kesaksian  tentang-Nya dan  mendorong mereka untuk datang kepada-Nya agar mempunyai hidup kekal. Seturut Kitab Suci, Yesus  datang dalam nama Bapa, namun mereka tidak menerima-Nya. Mereka berkeras hati tidak mau datang kepada-Nya;tidak mendengar suara-Nya; tidak melihat rupa-Nya. Mereka tidak mengenal Bapa, tidak mempunyai kasih akan Allah.
- Oleh karena itu, di hadapan Yesus mereka menjadi terdakwa. Yang mendakwa mereka adalah Musa, yang kepadanya mereka menaruh pengharapan. Jikalau mereka sungguh percaya kepada Musa, tidak dapat tidak mereka mesti percaya juga kepada Yesus, utusan-Nya. Karena Musa sendiri  telah menulis tentang Dia. Aneh, mereka menyelidiki Kitab Suci, tetapi tidak percaya akan apa yang ditulis tentang-Nya. Tidak percaya akan firman-Nya.
- Firman abadinya adalah "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh 3:16). Dan inilah "hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh 17:3). Orang-orang Yahudi menolak-Nya.
- Penolakan yang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi orang-orang non Yahudi menerima karunia panggilan untuk datang kepada Yesus, menerima dan mengikuti-Nya disepanjang perjalanan keseharian kehidupan. Menjadi kristiani, hidup seturut jalan Yesus, full syukur, sukacita, semangat, jadi berkat adalah rahmat. Maukah mengalaminya? Maukah sambut tawaran-Nya, berjalan bersama Yesus?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H