Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akankah Ketika Bermasalah, Berlaku Seperti Yusuf?

19 Maret 2022   08:19 Diperbarui: 19 Maret 2022   08:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan  Sabtu 19 Maret 2022

Mat 1:16  Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. 18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,

Renungan

Ketika begitu selesai menikah, pekerjaan menuntut Anda harus langsung angkat kaki mengikuti pendidikan dan latihan selama tiga bulan, di lain kota.  Tak sempat bulan madu, tidak ada hubungan seksual suami istri. Tiga bulan kemudian Anda pulang, istri bilang dirinya mengandung. Apa solusi Anda?  

Bacaan Injil hari ini, hari raya santo Yusuf suami Maria, menarasikan kehadiran Yesus Kristus. Yesus adalah anak Yusuf, suami Maria. Yusuf adalah anak Daud. Yesus termasuk keturunan Daud.  Yesus anak laki-laki Maria, yang dikandung dari Roh Kudus. Asal usul Yesus adalah Allah sendiri. Yesus memiliki asal usul ilahi. Sesuai dengan arti nama-Nya, Yesus adalah Allah yang menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Yang memulihkan kembali keterputusan dan keterpisahan relasi manusia dengan Allah.  

Yesus lahir sebagai pemenuhan janji Allah "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"  (Yes 7:14). Yesus adalah Imanuel, Allah beserta kita. Dalam Yesus, Allah menyertai manusia. Allah menjadi nyata dan hidup, menemani perjalanan hidup manusia sebagai sesama.

Kisah Yusuf dalam Injil hari ini adalah bukti nyata kisah Imanuel itu sendiri. Yusuf tengah menghadapi masalah. Maria tunangannya  mengandung, sebelum hidup sebagai suami isteri. (Pada zamannya istilah tunangan sepadan dengan suami isteri). Yusuf suami Maria, seorang yang tulus hati. Ia tidak mau mencemarkan nama Maria isterinya di muka umum. Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. Sebuah keputusan solutif penuh pertimbangan.

Namun ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.  Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

Allah "cawe-cawe", ikut campur tangan, memberikan solusi alternatif kepada Yusuf.  Ia mengubah rencana solusi semula, mau menceraikan Maria dengan diam-diam. Yusuf mendengarkan Allah. Tawaran solusi Allah diikutinya. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.

Lewat masalah itu, Yusuf justru mengalami Imanuel. Allah yang menyertainya begitu nyata saat ia hadapi masalah. Bersama Allah,  Yusuf tidak goyah. Ia tampil sebagai orang benar.

Akankah  ketika bermasalah berlaku seperti Yusuf? Akankah mempertimbangkan solusi alternatif Allah? Akankah tampil sebagai orang benar? Akankah goyah meninggalkan Allah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun