Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Penghujung Adven Ini, Tetapkah Berbudaya Kematian?

24 Desember 2021   07:41 Diperbarui: 24 Desember 2021   07:49 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan  Jumat 24 Desember 2021

Luk 1:68 Zakharia ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya :"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, 69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, 70 seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus 71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, 73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, 74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita 76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,78 oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi,79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."

Renungan

Menurut futurolog Alfin Tofler, terdapat tiga gelombang peradaban manusia. Gelombang pertama, terjadi ketika orang menetap, berhenti sebagai manusia  nomaden, pengembara. Ketika sebagai pengembara, semuanya tinggal petik dan nikmati apa yang dijumpai dan ada di alam sekitarnya. Begitu persediaan alam menipis habis, hijrahlah ke tempat lain. Begitu mereka menetap, tinggal di suatu tempat, menjadi masyarakat agraris, terjadilah kemajuan luar biasa. Muncullah kebudayaan dan peradaban baru. Mereka mulai mengolah tanah, menyiapkan benih, membuat irigasi, menciptakan teknologi sederhana, muncul mata pencaharian sebagai petani, peladang peternak, lahir kesenian, bahasa, pengetahuan, sistem sosial hingga sistem religi.

Kemajuan luar biasa berikutnya terjadi ketika revolusi industri. Gelombang peradaban kedua adalah menjadi masyarakat industri. Semua serba mekanik.  Tenaga alam, binatang dan manusia yang serba manual, digantikan tenaga mesin, elektronik intstrumental. Produksi, distribusi, pemasaran massal besar-besaran dapat dilakukan. Dan selanjutnya zaman teknologi informasi mengubah lebih dahsyat lagi peradaban manusia. Gelombang ketiga peradaban terjadi dalam masyarakat informasi. Internet cs menjadikan semua terhubung, tersambung langsung, berjejaring, cepat, serentak dan bersamaan.

Gambaran masa depan dapat diramalkan berdasarkan data-data dan ilmu pengetahuan yang ada. Semakin gambaran itu terwujud, terbukti menjadi realita, semakin akurat, sejati dan benarlah prediksi, ramalan itu.

Bacaan Injil hari ini, menarasikan nubuatan Zakharia. Nubuatan adalah gambaran keadaaan peristiwa yang akan terjadi di masa depan seperti yang dikehendaki Allah. Zakharia sebagai imam mengalami sendiri kejadian "dihukum" Allah. Ia jadi bisu karena ketidakpercayaannya atas kasih karunia anak di masa tuanya. Selama sembilan bulan sepuluh harian mengalami kehidupan janin anaknya dan beberapa bulan bersama janin anak Maria, maka ia bernubuat. Siapa sejatinya anaknya? Siapa pula sesungguhnya anak Maria?

Pengalaman aktual pergaulan Zakharia dengan Allah, lewat peristiwa kehadiran anaknya  dan Maria yang live in di rumahnya, menjadikannya dipenuhi Roh Kudus. Dalam Roh Kudus, Zakharia bersyukur atas segala karya keselamatan Allah. Ia memuji Tuhan, Allah Israel. Karena ia mengalami lawatan-Nya, kelepasan dan tumbuhnya sebuah tanduk keselamatan,  kekuatan dan kuasa-Nya di dalam keturunan Daud, hamba-Nya.

Pengalaman aktual itu sejatinya merupakan penggenapan firman-Nya sejak purbakala seperti disampaikan oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus. Allah berjanji untuk melepaskan dari musuh-musuh, dari tangan semua orang yang membenci. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyangnya, mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham. Ia mengaruniakan kelepasan  dari tangan musuh sehingga dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup

Sekaligus berdasarkan pengalaman iman aktual itu, Zakharia menubuatkan siapa Yohanes dan siapa Yesus. Tentang Yohanes anaknya, ia bernubuat "Engkau, hai anakku,  akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi. Engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan  yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa  oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah" Yohanes berperan sebagai perintis, yang mempersiapkan jalan bagi Yesus. Yohanes tampil memberitahu, mengajar, menunjukkan jalan-jalan TUHAN kepada orang yang sesat dan membawa manusia  berjalan dalam kebenaran-Nya

            Sementara terhadap Yesus, Zakharia menubuatkan "Allah akan melawat kita, seperti Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan, dalam naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera." Yesus adalah Sang Surya Terang Dunia. Mereka yang berada dalam kegelapan dan maut dipanggil kepada jalan damai sejahtera. Jalan kasih setia dan kebenaran"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun