Maka heranlah Yesus mendengar hal itu. Kepada para murid-Nya, Ia menegaskan: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel." Di antara umat Israel, umat Allah, bangsa terpilih tidak ada iman sebesar iman perwira yang bukan bangsa VVIP. Justru dari bangsa kafir, terdapat dan ditemukan iman yang begitu mendalam, luar biasa.
Pertumbuhan iman kepada Yesus diawali dengan sikap membuka diri. Sikap membuka diri ini akan semakin banyak ditemui di luar bangsa terpilih, Israel. "Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga". Pada saat-Nya, mereka yang datang kepada Yesus akan meluas, melebar keluar dari territorial Israel. Kekristenan akan menjadi universal.
Untuk menjadi kristiani, syarat awalnya hanya satu. Buka hati. Sebagaimana Ria membuka hati atas saran ibu angkat dan suami, ia menemukan mujizat-Nya, demikian pula bagi siapa saja yang membuka diri pada Yesus, hal-hal ajaib dan dahsyat akan dijumpai dalam kehidupannya. Perwira di Kapernaum menjadi model orang  yang datang dan membuka diri pada Yesus. Hambanya disembuhkan-Nya. Perwira itu mengalami mujizat, penyelenggaraan ilahi. Diawali dengan buka hati.
Bandingkan dua gelas kosong dengan posisi terbuka dan tengkurap. Pada gelas kosong terbuka, keterbukaannya memungkinkan air masuk memenuhi gelas. Bahkan airnya meluap meluber ke sekitarnya. Wilayah kanan kiri gelas ikut kecipratan limpahan airnya. Sementara gelas tengkurap, tetap kosong pada hal kanan kirinya terkena air yang melimpah ruah.
Demikanlah mereka yang membuka hati pada Allah. Allah akan memasuki relung-relung hati mereka yang membuka diri. Hidup mereka semakin terberkati. Ria dan perwira itu sudah buka pintu hati. Ibu kandung Ria  dijumpai. Hamba perwira  pulih kembali. Yang buka hati, mukjizat terjadi! Kebenaran ini sudah terbukti dan teruji.
Akankah diri ini buka pintu hati untuk-Nya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H