Bacaan Selasa 16 Â November 2021
Luk 19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya 3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Renungan
Tiap orang memiliki masa lalu sekaligus punya masa depan. Ada banyak orang kudus yang memiliki masa lalu kelam, dikenal sebagai penjahat. Pendosa besar. Bagi jemaat perdana, masa lalu Saulus adalah penganiaya dan pembunuh mereka. Perjumpaannya dengan Yesus telah mengubah kiblat hidupnya. Dia jadi Paulus, Â santo, orang kudus-Nya.
Tidak sedikit juga mereka yang kini dikenal sebagai orang saleh saleha malah membuat publik banyak orang terkaget-kaget. Tidak menduga mereka yang begitu berpenampilan gamis ternyata hidupnya berbau amis. Mereka pada berurusan dengan aparat penegak hukum, jadi nara pidana.
Bacaan Injil hari ini menarasikan dampak kehidupan Zakheus yang telah disambung kembali tali silaturahminya oleh Yesus. Â Zakheus kini bukanlah Zakheus yang dulu!
Ia seorang Yahudi kepala pemungut cukai. Dalam kesehariannya tentu telah mendengar banyak hal yang hebat mengenai Yesus. Â Rasa keingintahuannya yang besar, mendorongnya datang mencari-Nya.Â
Ia ingin melihat dan mengetahui orang seperti apakah Yesus itu. Fisiknya yang pendek dan keberadaan orang banyak menjadi kendala  untuk melihat-Nya. Demi desakan keingintahuannya, Ia tanggalkan gengsi. Bagai anak kecil, ia lari mendahului orang banyak dan memanjat pohon ara untuk melihat-Nya. Pada hal ia kepala pemungut cukai yang amat kaya.
Masalah fisik berbadan mini dan sosial keagamaan dipandang sebagai pendosa, malah membuat Zakheus  kreatif mencari solusi. Ia melihat Yesus.
Di luar dugaannya, Zakheus kena ott. Ia dilihat Yesus. "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Sapaan Yesus dengan menyebut namanya "Zakheus" mengagetkannya. Suatu kehormatan besar, ia dapatkan. jauh melebihi yang  dipikirkan. Zakheus segera turun, menerima Yesus di rumahnya dengan sukacita.
Zakheus dan siapapun  yang sekedar ingin berniat melihat dan mengenal-Nya, sesungguhnya telah dikenal oleh-Nya. Mereka yang datang kepada Yesus, akan mengalami hal-hal yang tak pernah diduga. Hati yang diubahkan. Â