Nah Kerajaan Allah yang diliputi  misteri sekaligus demikian luas maknanya itu diperkenalkan Yesus pada manusia sezaman-Nya.  Mereka pada umumnya masih buta dan salah paham mengenai Kerajaan Allah itu. Kepada mereka yang masih belum mengenal, Yesus menggambarkannya melalui perbandingan kemiripan dengan suatu hal lain.Â
Kristus  menunjukkan Kerajaan Allah itu seumpama. seumpama biji sesawi, kecil mungil, tidak butuh tempat luas namun apabila ditaburkan di tanah yang cocok, akan tumbuh dan menjadi pohon Kelirulah memahami Kerajaan-Nya itu akan hebat, kuat secara politis, penuh kuasa membebaskan dan menundukkan musuh dengan kekerasan senjata.
Injil Kerajaan Allah, warta sukacita Allah dalam Yesus meski tampak begitu kecil pada permulaan, namun pada akhirnya  akan menjadi pohon besar. Sehingga banyak burung akan datang, dengan sayapnya  untuk bersarang di cabang-cabangnya dengan lebih aman dan lebih nyaman.
Proses cara kerja Kerajaan Allah  bukan dengan sarana-sarana lahiriah, bala tentara bersenjata lengkap dalam menaklukkan bangsa-bangsa. Cara kerjanya seperti ragi. Tidak kelihatan, tersembunyi, diam-diam, tidak terasa,  tanpa paksaan dan kekerasan Sedikit ragi membuat khamir seluruh adonan.
Warta keselamatan Yesus Kristus akan tersebar ke seluruh dunia dengan ajaib. Kerajaan Allah itu akan berbuah dan menang. Pengenalan akan Yesus Kristus akan dinyatakan di mana-mana dengan cara-Nya dan pada saat-Nya. Penuh misteri, tidak diketahui, pelan dan pasti memberi bukti melebihi apa yang dapat diprediksi. Allah sendirilah yang akan menjamah melakukan perkara-perkara ajaib, mengubah jiwa-jiwa manusia sehingga menjadi milik Allah.Â
Pada saat-Nya akan ada banyak orang yang telah disentuh-Nya, mencium aroma harum Kerajaan-Nya dan dengan gagah berani memproklamasikan diri sebagai pengikut-Nya. Panen raya jiwa-jiwa yang diselamatkan tak lagi terhindarkan. Dengan perlahan-lahan, seluruh dunia akan khamir, seperti tepung terigu dan ragi.
Bagimana diri ini,  jadikah lahan kebun biji sesawi-Nya dan  tepung terigu bagi ragi-Nya? Maukah diri ini disemai biji sesawi-Nya dan dikhamiri ragi-Nya? Bagaimana kehadiran diri ini mengundangkah burung-burung datang bersarang dan menjadikan khamir seluruh adonan? Maukah diri diproses sebagai biji dan ragi-Nya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H