Oleh Roh-Nya Yesus nyatakan apa yang selama ini disembunyikan sejak dunia dijadikan. "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Â Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
Murid-murid-Nya adalah orang-orang kecil, orang-orang yang rendah dalam kemampuan, dari segi pendidikannya pun tidak menjanjikan. Namun Allah melalui Roh-Nya meningkatkan dan memperlengkapi pemahaman dan kemampuan mereka dalam menjalankan tugas mewartakan-Nya. Kebijaksanaan Allah disembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai.
Yesus tidak mewahyukan makna Injil dan tidak memakai mereka dalam memberitakan kerajaan-Nya. Bapa, Allah yang benar memberikan anugerah-Nya dan pengenalan tentang Anak-Nya kepada orang-orang yang dianggap tidak layak menerimanya. Bukan kepada  mereka yang tampaknya lebih terdidik, pintar, bijaksana, hebat, unggul dan "mumpuni", kompeten.  Rancangan dan pemikiran-Nya jauh melebihi rancangan dan pikiran manusia. Ia  memercayakan pemberitaan Injil-Nya dengan kekuatan ilahi , bukan ke dalam tangan mereka yang lolos dan lulus uji kompetensi. Namun mewartakan kepentingan diri sendiri, merusak dan memanipulasi warta sukacita kebenaran-Nya.
Lebih lanjut Yesus menegaskan, bahwa mereka yang dikaruniai mengenali misteri Kerajaan Allah dan diutus mendampingi liyan untuk juga mengenal-Nya, sejatinya membawa kemuliaan dan kehormatan bagi Allah "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." Mengenal Allah lewat mengenal Yesus, mengikuti Allah lewat mengikuti Yesus, melihat dan mendengar Allah, lewat melihat dan mendengar Yesus, bersama dan bersatu dengan Allah lewat bersatu dan bersama Yesus. Inilah misteri sukacita keselamatan. Sebuah karunia yang mesti dialami dan dibagikan.
Sudahkah mengalami Yesus? Â Sudahkah nama Yesus merontokkan kuasa iblis setan roh jahat yang "in de kost" dalam jiwa, hati dan diri? Sudahkah kehadiran diri berdampak terusirnya kuasa iblis setan roh jahat dalam tatanan kehidupan bersama? Maukah mengalami keselamatan dan sukacita dalam Yesus, menjadi kristiani untuk dapat ikut menyelamatkan dan menyukacitakan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H