Bacaan  Minggu, 30 Mei  2021
Mat 28:16 Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Renungan
Allah Tritunggal merupakan pengalaman iman kristianitas akan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, ketiganya itu esa. Pokok iman ini banyak digugat dan dipertanyakan. Â
Banyak yang gagal paham, salah paham, tidak paham, atau memahami secara keliru. Celakanya pemahaman yang tidak kristiani itu kemudian disebarluaskan lewat massmedia cetak elektronika dkk.Â
Di jagat medsos berseliweran "pengajaran" tentang Allah  orang kristiani yang tiga jumlahnya. Allahnya beranak. Allahnya laki-laki. Allahnya berzinah dengan Maria. Allahnya dilahirkan.Â
Allahnya berdoa. Allahnya berteriak-teriak kepada Allah. Allahnya pernah mati. Allahnya bangkit dari kubur, seperti "pocongan", dll.. Sok tahu, tidak tahu memberitahu,.Â
Dungu, tahu keliru memberitahu. Ngawur, salah tahu memberitahu. Jadilah "tutur tinular" manual, via medsos, audio visual virus kebodohan dan kebohongan yang menyesatkan. Celaka orang buta menuntun orang buta.
Bacaan Injil hari raya Tritunggal Mahakudus ini secara gamblang, "cetha wela-wela", jelas, tegas, eksplisit mewartakan amanat Yesus untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya dan membabtisnya dalam nama Allah TriTunggal. Â " ... jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus..."
Pokok iman Tritunggal merupakan pengalaman iman. Iman adalah tanggapan pribadi manusia atas sapaan kasih Allah. Atas kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, Allah membuka diri, memperkenalkan diri, menyingkapkan diri, mewahyukan diri. Iman adalah relasi manusia menyambut Allah yang mewahyukan diri. Mengimani Tritunggal bukan sebagai hasil "othak-athik" konsep pikiran manusia, melainkan karena pemberitahuan Allah sendiri. Maka "upaya " memahami Tritunggal tidak dapat dilepaskan dari kerangka relasi pribadi dengan Allah. Â Alkitab adalah dokumentasi tertulis pengalaman iman akan Allah yang menyelamatkan. Lewat dan karena Alkitablah, umat kristiani dikaruniai pengenalan akan Allah Tritunggal sebagai Allah sempurna yang kasih-Nya tanpa batas.
Lewat Alkitab umat beriman mewartakan Allah yang mengasihi yang tiada henti menjalin relasi dengan manusia. Sejak penciptaan dunia, kejatuhan Adam Hawa, panggilan Abraham, Ishak,Yakub, Musa menghantar bangsa-Nya sampai memasuki tanah terjanji dan perjalanan hidup umat manusia semesta, Allah memperkenalkan diri sebagai Allah yang mengasihi. Allah yang melibatkan diri, yang. senantiasa menyertai agar manusia kembali bersatu dengan-Nya seperti sejak semula dikehendaki-Nya. Sejak kekal Allah menghendaki keselamatan, persatuan dengan manusia.