Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Lansia, Mahasiswa KKN-BBK 2 Universitas Airlangga Mengadakan Skrining Tekanan Darah dan Gula Darah Gratis di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun
Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun (18/07/2023) – Kesadaran akan bahaya dari darah tinggi merupakan hal yang penting bagi masyarakat khususnya lansia atau orang lanjut usia yang sangat rentan terkena wabah penyakit. Memberikan informasi mengenai gaya hidup untuk mengatasi dan mencegah darah tinggi akan meningkatkan kualitas hidup lansia dalam menjalani aktivitas keseharian dalam mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera.
Tekanan darah tinggi disebabkan oleh banyak faktor seperti pikiran, kesehatan fisik dan mental serta pola hidup sehatnya. Fenomena tekanan darah naik seringkali tidak menunjukkan gejala, apabila tidak segera diketahui dan diobati maka akan menyebabkan penyakit baru lainnya seperti gagal jantung, stroke dan sebagainya.
Berdasarkan wawancara singkat dengan beberapa masyarakat Desa Nampu ketika observasi, para lansia beberapa kali mengalami darah tinggi. Hal itu diperkuat dengan data profil desa terkait pola makan masyarakat yang terdapat 3 kali lebih makan dalam sehari. Mengkonsumsi nasi berlebihan juga dapat mempengaruhi gula darah dan organ lainnya. Sehingga membutuhkan kewaspadaan untuk menjaga pola makan agar tidak menyebabkan gula darah naik.
Fenomena ini menjadi salah satu target dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang didalamnya terdapat tujuan pembangunan berkelanjutan ketiga, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera. Masyarakat yang hidup sehat juga belum tentu sejahtera, sebagaimana contohnya pada kasus individu yang hidup sehat tanpa memiliki penyakit kronis tetapi kesadaran untuk memeriksa kesehatan masih tergolong kurang karena hidupnya disibukkan dengan pekerjaannya sebagai petani dari pagi hingga sore. Sehingga tubuh sehat yang dimiliki terkesampingkan dan belum sejahtera secara batin.
Desa Nampu dalam konteks ini mendapatkan perhatian khusus. Desa ini dikhawatirkan akan memiliki prevalensi lansia dengan permasalahan tekanan darah tinggi dan gula darah meningkat apabila setiap individu, pihak keluarga dan orang sekitar kurang menyadari kesehatan masing-masing. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran terkait kesehatan para lansia di Desa Nampu, maka diadakan skrining kesehatan pengukuran tekanan darah dan gula darah secara gratis di Dusun Nampu dengan jumlah lansia sebanyak 42 orang. Kegiatan skrining kesehatan ini memiliki dampak yang positif dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman lansia tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mengendalikan penyakit tidak menular.
Metode yang digunakan dalam kegiatan skrining kesehatan pada lansia di Dusun Nampu adalah Pengukuran Tekanan Darah dan Gula Darah juga edukasi serta konseling. Dalam praktiknya, kegiatan skrining dan edukasi ini dilakukan secara bersamaan. Lansia yang mengikuti kegiatan skrining menjalani pengukuran tekanan darah dan gula darah sewaktu. Setelah itu, mereka menerima hasil pengukuran dan diberikan edukasi mengenai tindakan pencegahan dan pengendalian berdasarkan hasil tersebut. Dalam konteks ini, Mahasiswa berperan sebagai fasilitator dalam memberikan informasi dan mendukung lansia dalam mengambil langkah-langkah menuju gaya hidup yang lebih sehat.
Hasil dari kegiatan skrining kesehatan di Dusun Nampu telah mengungkapkan hasil yang signifikan terkait kondisi kesehatan lansia. Prevalensi hipertensi pada lansia tercatat cukup tinggi, mencapai 71,4%, sementara prevalensi kadar gula darah tinggi relatif rendah, yaitu 2,4%. Skrining ini dilakukan dengan mengukur tekanan darah dan kadar gula darah sewaktu, serta diikuti oleh 42 peserta yang antusias. Tingginya angka hipertensi pada lansia menunjukkan pentingnya perhatian terhadap pengendalian dan pencegahan penyakit ini. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan skrining memberikan edukasi mengenai pencegahan hipertensi, seperti pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan gaya hidup sehat. Di sisi lain, rendahnya prevalensi kadar gula darah tinggi menunjukkan bahwa lansia di Dusun Nampu cenderung memiliki risiko yang lebih rendah terhadap diabetes.
“Kami mengharapkan diadakannya penyelenggaraan rutin skrining kesehatan bersama posyandu lansia yang mana akan mendukung upaya deteksi dini, pengendalian, dan edukasi terkait penyakit tidak menular, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Ini juga mengakui peran penting lansia dalam mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera, serta menghindari komplikasi yang mungkin timbul akibat penyakit tersebut.” Kata Akhnita Ziyadatul 'Iffa selaku penanggungjawab kegiatan skrining kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H