Mohon tunggu...
bbk5asemrowo1
bbk5asemrowo1 Mohon Tunggu... Administrasi - Universitas Airlangga

KKN BBK 5 UNAIR ASEMROWO 1

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

KKN-BBK 5 UNAIR Hadirkan Revolusi Hijau: EcoWise Transformasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

1 Februari 2025   12:17 Diperbarui: 1 Februari 2025   12:17 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan materi EcoWise (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Permasalahan sampah di Kota Surabaya telah mencapai titik kritis yang membutuhkan penanganan mendesak. Dedik Irianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, membongkar fakta mengejutkan: setiap harinya kota ini menghasilkan sekitar 1.800 ton sampah, namun ironisnya hanya 15-20% yang berhasil didaur ulang. Sisanya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang semakin sesak, mengancam kelestarian lingkungan dengan potensi pencemaran yang membahayakan ekosistem.

Data komposisi sampah di Jawa Timur semakin memperjelas kompleksitas permasalahan. Sisa makanan mendominasi dengan persentase mencapai 55,48%, disusul sampah plastik 22,01%, sementara sisanya terdiri dari kayu, ranting, kertas, logam, kain, karet, dan kaca. Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan potret nyata krisis lingkungan yang membutuhkan aksi konkret dan segera.

Menyikapi kondisi tersebut, KKN-BBK 5 UNAIR Kelompok Asemrowo 1 tampil sebagai garda terdepan gerakan penyelamatan lingkungan melalui program edukasi EcoWise yang relevan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) dalam upaya menciptakan lingkungan berkelanjutan. Kegiatan yang digelar di Balai RW 06 Kelurahan Asemrowo pada Minggu (19/1/25) ini menghadirkan narasumber, Tania Ardiani Saleh, Dra., MS., PA(K) yang membedah kompleksitas permasalahan sampah dengan tajam dan mendalam.

"Setiap rumah tangga berpotensi menghasilkan sampah yang jika tidak dikelola dengan baik, akan menjadi bom waktu lingkungan," tegas Ibu Tania di hadapan puluhan warga yang hadir dengan penuh antusias. Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan peringatan serius akan ancaman nyata yang mengintai jika masyarakat abai terhadap pengelolaan sampah.

Inovasi EcoWise membawa angin segar dalam penanganan sampah. Konsep komprehensif yang diperkenalkan mampu mengubah sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan menjadi kompos berkualitas tinggi dalam waktu kurang dari 60 hari. Sementara sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam dapat ditransformasi menjadi produk bernilai ekonomi, membuka peluang baru dalam ekonomi sirkular.

Dampak buruk penumpukan sampah menjadi sorotan utama dalam edukasi tersebut. Ibu Tania menjelaskan bahwa sampah yang tidak tertangani dapat menimbulkan permasalahan lingkungan mulai dari pencemaran tanah dan air, perkembangan bibit penyakit, hingga kontribusi serius terhadap pemanasan global. Setiap kilogram sampah yang diabaikan berpotensi menghasilkan gas metana, ancaman lingkungan yang nyaris tak terlihat, tetapi sangat berbahaya.

Antusiasme masyarakat Asemrowo menjadi catatan menggembirakan. Puluhan warga tidak sekadar hadir, mereka aktif bertanya, mencatat, dan bahkan mulai merencanakan implementasi EcoWise di lingkungannya. "Saya baru tahu ternyata sampah yang selama ini kami buang begitu saja memiliki nilai ekonomi dan manfaat yang begitu besar," ungkap Ibu Siti, salah satu peserta yang tampak terpesona dengan paparan materi.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar edukasi, tetapi merupakan gerakan transformatif untuk menuju pengelolaan sampah berkelanjutan. Harapan besar tersimpan pada kesadaran masyarakat yang perlahan terbuka, memahami bahwa sampah bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah revolusi hijau. Dengan semangat EcoWise, KKN-BBK 5 UNAIR Kelompok Asemrowo 1 membuka jalan menuju masa depan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan.

Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi contoh dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Upaya seperti yang dilakukan oleh KKN-BBK 5 UNAIR Kelompok Asemrowo 1 harus diperluas cakupannya agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan melibatkan generasi muda, inovasi teknologi, serta kebijakan yang mendukung, Surabaya berpotensi menjadi pionir dalam revolusi hijau di Indonesia.  

Langkah kecil yang dimulai dari program EcoWise dapat menjadi katalisator perubahan besar. Melalui kolaborasi semua pihak dan komitmen bersama untuk masa depan Surabaya yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bukanlah sekadar mimpi, tetapi tujuan nyata yang bisa dicapai. Karena pada akhirnya, menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab segelintir orang, melainkan kewajiban kita bersama untuk diwariskan kepada generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun