Desa Sajen, yang terletak di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, merupakan sebuah desa yang kaya akan potensi wisata. Desa Sajen terkenal sebagai pintu gerbang wisata Pacet dan Desa Sajen dikelilingi oleh beberapa gunung, termasuk Gunung Welirang, yang memberikan keindahan alam yang menakjubkan. Pemerintah desa, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Syaiful Huda, sedang fokus mengembangkan sektor wisata dengan target meraih gelar desa wisata pada tahun 2025.Â
Masyarakat Desa Sajen memiliki mata pencaharian utama dalam kegiatan pertanian dan peternakan. Selain itu, desa ini juga berupaya meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan dan sosialisasi. Pupuk kandang atau pupuk organik adalah jenis pupuk organik yang berasal dari olahan kotoran hewan, umumnya dari ternak seperti sapi, kambing, domba, dan ayam. Pupuk ini digunakan dalam pertanian untuk meningkatkan kesuburan dan memperbaiki struktur tanah. Berdasarkan pengamatan kelompok KKN BBK-4 UNAIR di desa Sajen dan saran dari kepala dusun Desa Sajen, masyarakat Desa Sajen memiliki kesadaran yang rendah dalam mengolah limbah terutama limbah peternakan karena mayoritas masyarakat desa membudidayakan ternak sapi dan kambing hal tersebut menjadi latar belakang dilaksanakannya penyuluhan ini.Â
Mahasiswa Kelompok KKN BBK 4 - Sajen Universitas Airlangga menargetkan kelompok ternak dan kelompok tani yang berada di Desa Sajen dan memberikan edukasi kepada mereka dengan program Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik pada hari Rabu (24/07/2024) dengan lokasi di Balai Desa Sajen. Pembicara pada program ini adalah Pak Joko selaku ketua kelompok ternak Dusun Sajen. Program ini bertujuan untuk mengedukasi kelompok tani dan kelompok ternak Dusun Sajen dalam mengolah pupuk organik. Kegiatan pada program ini berbasis SDGs Poin 3 tentang Kesehatan dan Kesejahteraan yang baik dan Poin 5 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak.Â
Program penyuluhan tersebut mendapatkan respons yang positif dari para peserta penyuluhan di Balai Desa Sajen, salah satu peserta memberikan saran kepada kelompok kami, yaitu Pak Slamet selaku perwakilan kelompok tani. "Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk memberikan penyuluhan dan menghadiri acara ini. kelompok tani di desa ini belum ada koordinasi dari kedua pihak (kelompok tani dan kelompok ternak) sehingga perlu kolaborasi dalam proses pembuatan pupuk," Ujarnya di Balai Desa Sajen.
Keberhasilan program ditunjukkan dari antusiasme peserta terhadap materi dimana para peserta dari pihak kelompok tani dan kelompok peternak ingin berkolaborasi dalam penerapan juga pembuatan pupuk di masa mendatang. Peserta program juga sesuai dengan target yang telah kami tentukan dari awal yaitu sebanyak 10 hingga 20 orang yang memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak, dan pada acara kemarin setidaknya terdapat 14 orang yang hadir. Pengalaman terbaik yang telah dirasakan oleh kelompok kami selama proses penyuluhan, kami dapat bertemu dengan masyarakat desa yang antusias dengan program ini dan kami dapat mengetahui proses pembuatan pupuk organik secara langsung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H