Sejarah merupakan sebuah peninggalan terhadap peristiwa yang pernah terjadi di dunia ini. Pada indonesia sendiri terdapat sejarah-sejarah penting seperti masa kerajaan pada Indonesia yang meliputi kerajaan hindu- budhha. Pada era tersebut pastinya ada peninggalan-peninggalan sejarah seperti kitab, prasasti, candi dan masih banyak bentuknya. Pada kelompok BBK ( Belajar Bersama Komunitas ) 4 Universitas Airlangga yang bertepatan Di Kabupaten Lamongan, Kecamatan Ngimbang, Di Desa Drujugurit bahwa kami diberikan informasi bahwa terdapat sebuah prasasti di desanya oleh warga setempat yang dinamakan Prasasti Drujugurit sehingga kami memberikan pengetahuan kepada pembaca agar lebih menyadari terhadap peninggalan sejarah untuk dilestarikan.
Prasasti Drujugurit terletak  di Dusun Drujugurit, Desa Drujugurit, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan. Secara Geografis letak Prasasti Drujugurit berbatasan dengan batas-batas, yakni Batas Utara, Timur, Barat dan Selatan berbatasan dengan Lahan Kebun Jati. Secara Astronomi, letak Prasasti Drujugurit terletak pada titik koordinat, pada 0717'11.0" LS dan 11212'48.6 BT dengan ketinggian + 97 meter di atas permukaan laut dan orientasi Cagar Budaya menghadap ke timur-barat.Â
Prasasti ini memiliki tinggi sekitar 170 cm dengan ketebalan hingga 40 cm. Pada bagian atas prasasti terdapat bentuk segitiga lancip dengan hiasan Padma ganda pada bagian bawah Prasasti. Lalu ini berukuran panjang 122 cm, tebal 46 cm, dan tinggi 167 cm. Prasasti ini terbuat dari batuan jenis kapur dengan warna kekuningan. Setiap prasasti pasti memiliki sejarahnya tersendiri, akan tetapi pada prasasti drujugurit sulit untuk menemukan isinya dikarenakan prasasti ini memiliki bahan yaitu kapur sehingga tulisan pada prasasti tersebut sulit terbaca dikarenakan sudah dalam kondisi yang aus akan tetapi pada prasasti ini terdapat disisi depan (sisi a) ada 26 baris, sisi belakang (sisi b) juga tampak 26 baris, sedangkan kedua sisi samping (sisi c dan d) sudah tidak tampak lagi tulisannya.
Menurut masyarakat lokal dan penelitian arkeolog yang dilakukan oleh para epigraf pada prasasti ini sejak zaman kolonial, Puslit arkenas hingga penelitian Dr.Ninie Susanti dari Universitas Indonesia juga tidak berhasil mengungkap isi Prasasti dikarenakan kondisi aksara pada prasasti yang teramat aus. Namun hampir semua peneliti berpendapat bahwa prasasti ini merupakan prasasti peninggalan masa Airlangga jika melihat dari sisi bentuk aksara yang tersisa.
Dalam Program kerja kami untuk prasasti ini adalah kami membuat video untuk memperkenalkan prasasti peninggalan sejarah dengan tujuan untuk melestarikan sejarah yang terdapat disini. Videonya akan kami tampilan pada instagram kami https://www.instagram.com/bbk4unair_drujugurit?igsh=Mjg3aXNwM3duZzg2. Selain membuat video. Dikarenakan letak prasasti tersebut agak memasuki pepohonan kami membuat plakat yang menuliskan letak prasasti tersebut dan kami juga membuat arahan plakat menggunakan triplek sehinga memudahkan pengunjung untuk berkunjung dikarenakan jalanyang agak kurang baik dan tempat prasasti tersebut yang agak memasuki hutan. Dari kegiatan yang kami sudah lakukan kami berharap warga sekitar ataupun pengunjung terbantu dengan adanya bantuan dan ilmu yang sudah kami berikan kepada masyarakat sekitar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H