Di era gempuran globalisasi, kurikulum berbasis internasional menjadi isu yang perlu dioptimalkan pada pendidikan di Indonesia. Namun untuk meningkatkan pendidikan berbasis internasional, diperlukan penggunaan bahasa inggris yang kuat di lingkungan masyarakat, khususnya di ranah akademik. Pembiasaan dalam penggunaan bahasa Inggris bisa dilakukan mulai dari pendidikan dasar sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa sejak dini.Â
Hal ini dapat mencakup berbagai kegiatan seperti pengenalan kosakata dasar, percakapan sederhana, permainan edukatif, dan penggunaan bahasa Inggris dalam instruksi kelas. Demi mendukung visi pembangunan dunia berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yakni pendidikan berkualitas, Peserta BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, berupaya untuk melaksanakan sebuah program di mana para siswa di SD Negeri Tawar dapat lebih berani menggunakan bahasa inggris yang bernamakan "Dream Tree".
Kegiatan Dream Tree merupakan kegiatan yang diusung oleh kelompok BBK 4 di Desa Tawar untuk meningkatkan relevansi bahasa inggris dalam keseharian siswa, yang berfokus pada bagaimana upaya untuk mengkomunikasikan keinginan dan impian masa depan mereka sejak kecil. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi untuk mengekspresikan impian dan cita-cita mereka dalam bahasa Inggris yang dimulai dengan perkenalan singkat tentang tujuan program dan pentingnya belajar bahasa Inggris sejak pendidikan dasar.Â
Kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam beberapa sesi dengan metode yang menyenangkan dan interaktif, mulai dari review kosakata mengenai cita-cita, tanya jawab mengenai beberapa kosakata bahasa inggris, dan lain-lain. Siswa dan siswi kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Tawar memiliki keingintahuan yang tinggi serta semangat yang besar dalam mempelajari bahasa Inggris. Mereka aktif berpartisipasi dalam setiap sesi dan menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam keterampilan berbahasa mereka.
Dengan bantuan kakak-kakak pendamping dari Universitas Airlangga, pembelajaran juga dilakukan dengan ice-breaking yang menggunakan bahasa Inggris dasar untuk membangun kenyamanan Siswa dan siswi berbicara bahasa Inggris. Di akhir kegiatan, mereka diajak untuk menulis impian dan cita-cita mereka dalam bahasa Inggris dengan yang akan digantungkan di pohon impian yang sudah disiapkan.Â
"Setelah melakukan refleksi dengan murid-murid kami, kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi mereka di masa depan." Ujar Ibu Yusnia, Wakil Kepala Sekolah Dasar Negeri Tawar.Â
"Untuk bahasa inggris sendiri, di sekolah kami belum menjadi pelajaran yang terlalu ditekankan. Namun kami mendengar dari anak-anak bahwa pelajaran bahasa inggris ini bisa diajarkan dengan metode yang lebih fresh sehingga anak-anak pun ikut senang sekaligus belajar." tambah Ibu Yusnia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H