Dirimu tak bisa di rubah dengan kata-kata merendah
Aku tak bisa berkuasa, merubah hati seorang manusia yang ingin berubah
Aku di paksa hidup seperti hari dahulu ketika dirimu belum ada. Maaf, maksudku sebelum kamu singgah
Ini latihan merindu, menggunakan jari sebagai empati penghapus air mata
Janji-janjimu pemicu kehadiran rasa yang tak pernah ada
Aku ringkih jika kamu bersikap seperti kacang lupa akan kulitnya
Ketika aku benar-benar mencintai, setelah hujan reda, rinduku masih tersisa
Angin memang membuatku terlena akan rasa nyaman
Alih-alih menidurkan, aku hancur oleh angin yang datang memporak porandakan
Dirimu hanya singgah sebentar saja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!