Mohon tunggu...
Bazier Arif
Bazier Arif Mohon Tunggu... -

yups' alhamdulilah masih di berikan kesempatan untuk menuntut ilmu walau harus kesasar dan tak tahu arah karena sejatinya masih berada pada kamar fakultatif belum berada ranah dan lahan yang bernama universitas ,masih belum layak dikatakan kuliah karena masih berkutat pada hal2 yang juz'iah ,masih perlu belajar untuk terus memaknai dan terus memaknai dan menjalani agar benar benar tahu bahwa kuliah yang ada adalah kehidupan ini sesungguhnya untuk biographical singkat "biarkan jakarta menjadi saksi dan lompatan-lompatanku diatas benua dunia ini ,untuk tidak menjadi sia-sia hingga aku tidak dikatakan manusia yang sedang tersesat dan tolah-toleh di tengah peradaban tua dipinggir sungai di pinggiran sahara ditengah maidan gizza karena untuk sampai hari ini aku belum bertemu dengan musa ....... (karena jujur kata mahasiswa sungguh tinggi untuk kami yang belum bisa memahami banyak makna )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Doooooooh Gusti, Apa Salah Kami?"

5 Februari 2010   08:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

lho apa to ini ,lho sedang apa to kita sekarang ini, kok banyak suara riuh, rendah suara teriak2, suara tinggi dan pekak .....lha kalau kamu nggak mau diteriaki maling, yo jangan maling ,kalau nggak ,mau di panggil dasar binatang ,yo jangan berlaku sebagai binatang ,yang realistis, masuk akal, wajar ,biar kita ndak disangka macam-macam ,dan ndak disangka yang ndak2 .......................... ada istilah itu begini, kalau ndak salah seperti ini ,kalau kamu kyiai, musuhmu ndak jauh dari para kyiai juga ,kalau kamu guru ,ya musuh mu pun ndak jauh dari guru dan para guru ,kalau kamu ustadz musuhmu pun ndak jauh dari para ustadz ,nah kalau kamu rakyat lalu musuhmu siapa?.................... ,ya kalau kita rakyat, musuh kita mereka, orang2 yang mewakili kita, yang lantas lantang bilang wakil rakyat ,yang toh nyatanya mau enaknya sendiri, comot sana ,comot sini, ambil sana, ambil sini ,ngakunya merakyat, ngakunya mewakili, tapi buktinya malah ngapusi, mbohongi belaka ........... lho apa salah kalau kita ini kerja untuk orang lain, kita ini berbuat untuk orang lain, lantas kita minta fasilitas ,minta kemudahan, lantas minta pernak pernik ,pelengkap ,dan bahkan alat pendukung , yoo ndak salah pak dheeeeeeeeeeeeeeee , tapi kalau tuanmu saja masih bingung untuk makan , kelaparan di tanah surga bernama indonesia ini , masih bingung untuk datangnya petang ,apa yang bakal dia makan, untuk datangya malam dimana ia harus merebahkan badan ,lha kamu jongos malah minta yang macam macam, minta in,i minta itu, mobil ini ,mobil itu ,wong nyatanya dan buktinya bohong tok ,ngaku wakil malah nusuk dari belakang, ngakunya demi kepentingan bersama ,ternyata ,tak jauh jatuhnya juga ke kantong sendiri lho gimana tooo .................... yo jangan marah, kalau di teriaki cengengesan ,ndak tau aturan, di hujat sana ,dihujat sini, wong buktinya makin lama juga makin seperti ini(yang kere makin kere yang kaya makin banyak hartanya dan berkuasa ).......................... ,dari dua ratus juta rakyat indonesia ini , masak yang minoritas yang kaya, mayoritasnya kere dan gembel semua ,bukanya kita ini rakyat indoenesia yang ukuranya materi saja, tapi yo mbok ya ooo,,,, bahasa gaulnya" please deh ah" kita ini mau makan ,biar tegak badan kita, ,di akui keberadaan kita, di angap hak kita, sebagai warga ,wong walaupun toh kamu bergelar bintang sembilan di pundak mu ,kamu juga masih bernama hamba, bersatatus makhluk, bertanggung jawab kepadaNYA ,dan kamu juga adalah rakyat indonesia ,................................. (tapi masihkah anda bisa disebut rakyat, kalau anda saja ndak mau bela kami ,anda ndak mau tahu apa kepentingan kami ,karena buat kami sesuatu yang penting buat anda itu mainan saja ) lho mana to isi UUD , yang jelas ini bukan ujung2nya duit, tapi dasar negara yang dijadikan landasan kita berpijak dan bergerak ,yang katanya mensejahterakan kehidupan bangsa dan negara ,menjamin pendidikan ,yang sila2 pancasilanya pun berkat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan seterusnya ,dan yang terakhir keadilan sosial ................ jangan2 bukan adil yang sosial tapi keadilan yang sial ,keadilan yang berpihak pada satu belah pihak, hingga kita lah yang menjadi korbanya untuk terus di bohongi ,untuk terus di plokotoi, dibodo-bodoi .................................................. lho kalau kami sudah bosan, kami sudah muak, lama2 bukan hanya revolusi lho yang ada ................. bisa bisa anda ,bahkan kita ,semuanya, juga ndak tahu apa yang akan terjadi (alias ndak bisa di bayangkan lagi ) .............. apa kita ini manusia indonesia menunggu lagi peringatan sang maha kuasa, menungggu di cubit lagi olehNYA, menunggu di jitak lagi olehNYA, biar kita ndak gemendul kebesaran kepala ,sombong petita petiti , lho kalau kita sepakat menunggu itu dariNYA ya ,mending satu negara saja, kita rame 2 rampok istana ,wong ditengah-tengah bencana juga masih ada yang tega mencekik kawan dan saudaranya ..... apa to ini,? kok makin kesini makin jadi ,makin kedepan makin edan ,makin ndak karuan, makin keblinger, makin ruwet, makin ndak jelas, alih2 negara ini isinya ribut dan ribut ,isinya hujat dan hujat ,ndak tahu kalau kita sedang di curi hartanya oleh orang lain, dicuri dan dirampok kekayaanya oleh manusia lain, yang bukan berasal dari negara yang bernama indonesia ,sementara mereka ketawa2 kita yang sengsara ......................................? kira-kira terjadi ndak hal seperti itu ...........................? ya biarkan titik2 ini terus memanjang ,selama kita masih ikut2an ribut ,ikut2an ndak mau tahu, selama itu juga jawabanya ndak akan ketemu ,wong ini bukan masalah pribadi ,melainkan ini masalah kita sebagai warga yang katanya NKRI ................................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun