Usia tua tak halangi Sutopo (72) mengayuh Becak Pustaka miliknya dari pagi sampai sore setiap hari. Ia biasa mangkal di Jl.Tentara Pelajar, tepatnya di seberang Bank BPD DIY.Â
"Iya selamat sore, silahkan-silahkan kalau mau lihat dan mengambil foto, langsung saja, ini kalau misal mau main ke rumah ayo saya antar" ujarnya dengan antusias.
Kawasan rumahnya sedang ramai sore itu, orang-orang berkumpul di satu titik dan saling bercengkerama.
"Sedang ada yang berduka, masih muda padahal, namun ya sudah jalannya mau gimana," tutur Sutopo pelan.
"Syuting- syuting, biasa Mbah Sutopo," ucap salah seorang warga.
Seakan sudah lumrah dan hal yang normal untuk dilihat dari waktu ke waktu. Warga Di sekitar tempat ia tinggal sudah tidak asing dengan nama Pak Sutopo. Tinggal sebut namanya, atau "becak yang ada bukunya", mereka siap memberi arah dan menunjukkan spesifikasi lengkap, seperti, pukul berapa Pak Sutopo datang, pergi, ke arah mana Pak Sutopo mengantar penumpang.
Becak Pustaka, telah ada sejak tahun 2004, ia mengaku mendapatkan ide menyediakan buku di becaknya atas bisikan Tuhan.
"Itu dari bisikan Tuhan, saya hanya melanjutkan atas apa yang diberi oleh Nya," ujar Sutopo sembari tersenyum sumringah.
Kala baru mulai bukunya masih sedikit, hanya sekitar 10 buah, di sisi kiri dan kanan becak. Bukunya ada yang ia beli sendiri, namun kebanyakan sumbangan dari beberapa pihak.