Generasi muda pada saat ini sangat erat kaitannya dengan teknologi digital. Hal tersebut dapat dilhat dari maraknya generasi muda yang menggunakan media sosial dimanapun dan kapanpun.Â
Hal tersebut tentu saja sebuah kemajuan dalam bidang teknologi dikarenakan generasi muda sekarang ini dapat mengikuti proses perkembangan zaman dan bahkan ikut memajukan bangsa dengan inovasi dan kreatifitas yang terbarukan dengan kemajuan teknologi tersebut.Â
Namun, kemajuan teknologi global juga dapat berdampak pada karakteristik generasi muda saat ini. Hal tersebut membuat generasi muda menjadi kurang akan kesadaran dalam pengimplementasian Pancasila dan lebih cenderung tertarik kepada teknologi global.
Hal tersebut tentu saja merupakan sebuah masalah bagi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa. Jika generasi muda yang berperan sebagai penerus bangsa tidak mengimplementasikan Pancasila, maka bisa dipastikan bangsa Indonesia akan berada dalam kondisi dipenuhi konflik dan hidupnya tidak rukun.
Sebagai contoh kurangnya pengimplementasian Pancasila pada Generasi Z. Pada sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Sesuai bunyi sila ke-1 tersebut, yakni Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan dan keyakinannya masing-masing.Â
Selain beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, sila ke-1 memiliki makna supaya kita dapat menghormati pilihan orang lain terhadap keyakinan yang dipilihnya.Â
Namun dizaman yang canggih pada saat ini, khususnya penggunaan media sosial, banyak sekali postingan-postingan yang menyebarkan ujaran kebencian satu sama lain terhadap agama yang ada di Indonesia.Â
Dan mirisnya, hal tersebut juga dilakukan oleh generasi muda saat ini. Selain dari banyaknya ujaran kebencian dan saling menjatuhkan antar agama, adapula generasi muda yang malah semakin malas untuk beribadah. Hal tersebut terjadi akibat dari kecanduan teknologi digital.
Selanjutnya pada sila ke-2 yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Yang bermakna bahwa masyarakat Indonesia harus memiliki kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang berdasarkan hati nurani manusia dalam hubungan norma-norma serta kebudayaan.Â
Namun digenerasi Z ini banyak sekali permasalahan tentang penyimpangan generasi muda terhadap sila ke-2. contohnya kasus bullying. Bullying yang dilakukan tak lagi hanya sekedar kekerasan secara fisik, namun bullying yang dilakukan oleh generasi Z ini dilakukan secara digital, yaitu cyber bullying.Â
Mereka menggunakan media sosial bukan hanya untuk bersosialisasi namun juga digunakan mengarah pada hal menjatuhkan nama baik seseorang, menjelek-jelekkan seseorang dan membully seseorang hanya melalui smartphone yang mereka miliki. Hal tersebut merupakan penyimpangan dalam pengimplementasian sila ke-2 Pancasila.Â
Yang ketiga adalah pada sila ke-3 yang berbunyi Persatuan Indonesia. Yang bermakna menjadi landasan bangsa Indonesia untuk mempersatukan warga negara dalam keberagaman. Namun nyatanya banyak generasi Z yang lepas dari sila ini karena lebih mementingkan dan mengapresiasi budaya luar daripada budaya tanah air sendiri.Â
Selanjutnya pada sila ke-4 yang berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. memiliki makna nilai demokrasi namun tidak diterapkan oleh generasi Z sebagai contoh yaitu lebih mementingkan pendapat diri sendiri terlebih dahulu dan bertingkah mengabaikan pendapat orang lain saat berdiskusi.
Dan yang terakhir adalah sila ke-5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, salah satu sikap yang tidak mencerminkan sila kelima pada generasi Z adalah generasi ini tidak peduli dengan orang lain dan lebih membela kelompoknya yang salah dengan dalih rasa solidaritas yang tinggi.Â
Seiring perkembangan zaman diikuti oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat nilai-nilai Pancasila semakin memudar pada diri bangsa Indonesia, oleh karena itu nilai-nilai Pancasila harus diterapkan kepada generasi muda saat ini, khususnya bagi generasi Z untuk mulai menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam diri mereka yang kian lama kian pudar karena terlalu mengikuti perkembangan IPTEK dan berdampak negatif pada diri mereka.Â
Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dimulai dengan menumbuhkan sikap nasionalisme dengan cara ikut melaksanakan upacara hari-hari penting seperti Hari Kemerdekaan, Hari Pancasila, Hari Sumpah Pemuda dan hari-hari penting lainnya yang dapat menggali sikap nasionalisme bagi generasi Z.Â
Generasi muda sudah seharusnya memiliki sikap nasionalisme seperti mencintai produk dalam negeri dan bersungguh-sungguh dalam belajar demi masa depan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sedari dahulu tidak pernah berubah oleh karena itu nilai-nilai Pancasila harus terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H