Malam ini, boleh aku berkata rindu?
Meskipun kita sudah mustahil untuk bertemu, setidaknya aku masih bolehkan untuk melibatkan namamu dalam doa yang terselip?
Perihal hati sudah aku serahkan kepada Sang Maha Penyembuh.
Maaf, jika dalam percapakan panjangku kepada Tuhan selalu saja tentangmu. Bukan bermaksud untuk tidak menerima kehendak-Nya, hanya saja aku masih belum terbiasa meniadakan segala tentangmu dalam semestaku.
Merelakan juga butuh proses yang sangat panjang. Proses yang selalu membuatku babak belur karena dihajar rindu. Aku di sini sendirian memeluk rindu ini.
Malam ini, boleh aku menemuimu? Setidaknya sekali lagi dalam mimpiku.
Datanglah walau hanya dalam alam bawah sadarku. Nanti akan aku ceritakan hari-hari tanpamu, ada banyak kisah yang terlewatkan setelah kepergianmu.
Maaf, jika aku masih saja tak bisa melupakanmu.
Sekeras apa pun usaha untuk melupakanmu, pada akhirnya usahaku akan selalu terbentur dengan rindu.
Malam ini, boleh aku mendoakanmu? Meskipun pesanku tak pernah sampai pada rumah hatimu, namun ada Tuhanku yang dalam lisanku akan senantiasa menyampaikan pesan rindu ini kepadamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H