Mohon tunggu...
Inovasi

Jurnalisme di Era Modernisasi

19 Mei 2017   11:56 Diperbarui: 19 Mei 2017   15:02 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi Internet memang membawa dampak besar ke dalam berbagai aspek salah satunya Jurnalisme. “Online Jurnalism,” mungkin anda sudah tidak asing mendengar kata ini. Bagi kalian pengguna Internet dan pernah membuka situs portal berita online seperti  www.kompas.com itulah yang disebut sebagai jurnalisme online.

            Perkembangan jurnalisme saat ini seakan-akan menjadi revolusi yang merubah segala aspek media penyampaiannya yang dahulu hanya menjangkau beberapa wilayah saja, namun kini sudah mampu menjelajahi suluruh dunia untuk menyebarkan sebuah informasi.

            Multimedia digadang-gadang sebagai perkembangan teknologi baru yang kini seakan wajib dilakukan oleh perusahaan media agar tidak ketinggalan jauh oleh para pesaingnya. Menurut Hofstetter Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Selain itu multi media juga bisa diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda dalam menyampaikan informasi berbentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.

            Dengan adanya konvergensi media, tidak hanya media saja yang dituntut harus berkembang tetapi para jurnalis juga harus multitasking. Tidak hanya mengambil gambar atau memberikan teks saja, para jurnalis juga dituntut dapat membuat video, audio dan sebagainya. Konsep ini dibuat untuk memberikan kenyaman kepada khalayak supaya tidak bosan jika, membaca sebuah teks berita yang dibutuhkannya.


             Di awal kemunculannya website dari portal berita online hanyalah berupa teks namun seiring perkembangan era teknologi datn komunikasi web saat ini tidak hanya sekedar teks namun kombinasi antara teks, foto, video, bahkan, audio. Radio yang dahulu hanya audio kini sudah memunculkan inovasi terbarunya. Radio kini tidak hanya sekedar audio namun sudah bertransformasi dengan mengabungkan konten visual, teks, dan audio.

Dahulu video sangat identik dengan televisi, namun saat ini surat kabar pun memuat sebuah video dalam konten websitenya. Salah satu surat kabar yang menggabungkan antara konten teks, photo, dan video adalah The New York Time.

tyt-591e7ad10f9373f424a98c19.png
tyt-591e7ad10f9373f424a98c19.png
              Perkembangan media kini juga sangat berdampak pada persaingan media. Dahulu media lokal akan bersaing dengan sesama media lokal di daerahnya masing-masing namun saat ini hal itu tudak berlaku. Persaingan media tidak hanya sebatas lokal dan nasional, namun persaingan seluruh media saat ini mencapai puncak persaingan internasional. Hal ini lah yang menyebabkan perusahaan media harus memutar otak untuk menghadapi persaingan global kini.

            Semoga perubahan yang dilakukan oleh suatu media pada saat ini bisa memberikan kemudahan kepada khalayak dalam memberikan respon atas bacaan, gambar, video atau grafis yang ditampilkan. Persaingan media juga diharapkan bisa secara sehat agar informasi yang disampaikan kepada publik tetap kredibel serta mampu menjaga independensinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun