[caption id="attachment_189498" align="aligncenter" width="500" caption="foto: users.cecs.anu.edu.au"][/caption] Salah satu hal unik yang patut menjadi perhatian pada piala dunia ini adalah ketidakmampuan wasit untuk menentukan bola yang masuk ke gawang hasil pantulan dari tiang gawang. Kejadian unik ini menimpa tim inggris yang tidak beruntung saat wasit tidak mensahkan gol dari Frank Lampard. Dari tayang ulang bola pantulan dari tiang gawang memang terlihat sudah melewati garis gawang yang mestinya sudah bisa dianggap gol. Namun wasit tidak melakukan hal itu. Tidak disahkannya gol itu sendiri dianggap merugikan tim inggris yang merasa mereka seharusnya mampu menyamakan keadaan dan memiliki peluang untuk bisa memenangkan laga. Meski, hal ini (Inggris bisa menang) belum tentu bisa dilakukan.
Orang kemudian mengangkat wacana penggunaan teknologi dalam sepak bola yang bisa sedikit membantu wasit dalam mengambil keputusan. Salah satu teknologi yang dianggap bisa sedikit mengatasi masalah ini adalah penggunaan chip dalam bola. Chip ini dilengkapi sensor yang bisa mendeteksi apakah bola sudah melewati garis gawang atau belum. Jadi, wasit akan dengan mudah mengesahkan gol jika bola sudah terdeteksi melewati garis gawang. Alternatif lainnya adalah menggunakan tambahan asisten wasit yang ditempatkan di garis belakang tiap gawang. Ini berarti memerlukan tambahan dua orang asisten wasit yang khusus mengamati kejadian di sekitar garis dan gawang. Kehadiran asisten wasit ini diharapkan dapat membantu wasit melihat lebih jelas kejadian di sekitar gawang, salah satunya adalah apakah bola sudah melewati garis gawang atau belum. Alternatif lainnya pun sedang coba dikembangkan.
Di sini saya ingin melihat masalah ini dari sisi bentuk tiang gawang yang digunakan. Tiang gawang yang digunakan saat ini adalah bentuk silinder yang memang terlihat lebih simetris dan lebih enak dilihat. Menurut saya, bentuk gawang yang silinder seperti ini menyumbang sedikit porsi atas masalah ini. Saya melihat bentuk gawang ini membuat bola memantul secara liar dan tidak menentu jika bola yang mengenainya dalam keadaan berputar. Arah bola yang liar ini membuat bola bisa saja berbalik arah dan keluar dari gawang meski awalnya bola sudah masuk ke gawang. Bola yang ditendang dan bergerak lurus sambil berputar memang akan menyulitkan kiper untuk menangkapnya. Namun, Jika bola ini kemudian mengenai tiang gawang dan memantul, pantulannya bisa bergerak dengan liar dengan arah yang bisa saja berbalik ke arah semula atau keluar gawang. Bola yang seharusnya masuk ke gawang menjadi memantul kembali ke luar. Bola yang semacam inilah biasanya yang menjadi kontroversi dan menyulitkan wasit mengambil keputusan. Dan, wasit akan cenderung tidak mengesahkan gol itu karena kenyataannya posisi akhir bola ada di luar gawang dan kiper dengan mudah menangkapnya.
[caption id="attachment_189500" align="aligncenter" width="500" caption="foto: jacksons-camping.co.uk"][/caption]
Bentuk silinder yang permukaannya tidak rata bisa membuat bola yang mengenai permukaan ini memantul dengan liar dan tidak mengarah langsung ke arah tertentu. Berbeda dengan bentuk permukaan yang rata, dimana jika bola mengenainya akan langsung mengarah ke arah tertentu dengan pasti. Arah bola yang liar ini membuat bola bisa saja berubah arah ke arah sebaliknya. Bola yang awalnya sudah masuk ke gawang, bisa saja berbalik arah dan keluar dari gawang. Keadaan bola seperti inilah yang membuat wasit sulit membuat keputusan. Keadaan ini bisa saja dihindari jika bentuk permukaannya lebih rata bukan melengkung seperti silinder sebagaimana yang digunakan saat ini.
Jadi, mungkinkah mengubah bentuk tiang gawang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H