Mohon tunggu...
Bayu Septi Mingga
Bayu Septi Mingga Mohon Tunggu... Bidang Pertanian -

Full time a writter and reader, Part time a traveller. nothing tendency cause i have my own way

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Amandla: Kedatangan Pertama (Bab II)

19 Januari 2016   15:42 Diperbarui: 19 Januari 2016   15:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayah, udah sampai bandara?" aku menghubungi Ayah dari telepon.

 

"Amandla! baru saja ayah sampai. Kamu dimana sekarang?"

 

"Alhamdulillah, iya kakak lagi dijalan bentar lagi sampai bandara. Oke Yah tunggu kakak disana ya,"  Hanya Ayah dan Ibuku yang fasih dan pas memanggil namaku Amandla, selain dari mereka hanya akrab dengan nama Nabillah. Aku tidak suka teman-teman ku memanggil akhir namaku itu, karena dapat dipastikan salah menyebutkan. Ada yang menyebutnya Amanda kekurangan huruf 'l' dan ada yang menyebutkan 'Amandla' seperti pengucapan bahasa Indonesia sampai ada jahil menyamakan namaku dengan 'amandel', itu kan penyakit. 'Amandla' dengan sedikit aksen Inggris British bukan Amerika, tapi di keluargaku sendiri aku sering dipanggil kakak.

 

Pria memakai kemeja kotak-kotak yang hampir berkepala lima umurnya dengan seorang bidadari berumur 35 tahun duduk dikursi besi itu dengan malaikat kecilku itu berumur 8 tahun tapi adikku Mahara kok tidak ada disitu apa tidak ikut. Setiap langkahku ke depan seperti ingin memecahkan sebuah bola rindu yang membelenggu hatiku dan ingin segera kulepaskan dan kupecahkan.

 

"Kakak..... kakak.....," adikku berlari dan mendekat tubuhku.

 

"Cinta sayang.... Cinta sehat?" saat itu kueratkan tubuhku seakan tidak ingin kulepas genggamanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun