Pembangunan Perkotaan. Cak Imin menggarisbawahi perlunya pemerataan dalam pembangunan perkotaan, menciptakan kota baru setara dengan Jakarta. Ia menekankan pentingnya fiskal yang adil, pendanaan yang melibatkan sektor swasta, dan investasi yang sesuai dengan potensi setiap daerah. Slepet digunakan untuk memotivasi perubahan dalam struktur pendanaan dan pembangunan.
SUB TEMA 5: Infrastruktur
Infrastruktur dan Pendidikan. Dalam Sub Tema ini, Cak Imin membahas pentingnya infrastruktur yang mendukung aspek sosial dan kesehatan. Ia menyebutkan perlunya pembebasan pajak dari pendidikan dan pencerdasan penduduk. 'Slepet' menjadi alat untuk membebaskan pajak dan memotivasi perkembangan pendidikan.
SUB TEMA 6: Perdagangan
Diplomasi Ekonomi dan Perdagangan Global. Cak Imin memberikan tanggapan terhadap pendapat Mahfud tentang diplomasi ekonomi yang dianggapnya terlalu normatif. Ia menekankan bahwa diplomasi harus lebih invasif dan beradaptasi dengan perubahan.Â
Cak Imin juga Saat ini, kebanyakan diplomasi kita masih terjebak dominasi politis dan pendekatan yang normatif. 'Slepet' atau di menyebut "Slepetnomic" menjadi cara untuk mencapai perubahan dalam diplomasi ekonom, bahwa kita perlu menerapkan pendekatan inovatif, agresif, dan terstruktur dalam memasuki perdagangan global, serta mendukung sektor UMKM dan lainnya.
Â
SESI TANYA JAWABÂ
 GIBRAN:
"Bagaimana regulasi Carbon Capture, Pak Mahfud? Melihat serangan-serangan tiba-tiba Gibran ke Mahfud soal Carbon Capture. Terima kasih, Pak Gibran. Saya sebagai walikota, dan Pak Mahfud belum menjawab mengenai carbon capture and storage. Saya jelaskan sekarang, Indonesia sudah mulai pembangunan nasional yang harus melibatkan banyak daerah di luar Jawa. Apa yang kita bangun harus berdampak pada masyarakat, seperti apa efeknya terhadap UMKM, dll. Ini merupakan upaya perbaikan, dan kita melihat banyak yang belum menggunakan APBN. Ini seperti anak emas yang belum tergarap dengan baik."