Kurangnya minat Gen Z terhadap kebudayaan lokal memiliki dampak yang cukup serius. Pertama, hal ini dapat menyebabkan punahnya berbagai tradisi dan seni budaya yang tidak lagi diwariskan kepada generasi berikutnya. Kedua, identitas budaya yang unik dan kaya dari suatu bangsa bisa semakin terkikis dan tergantikan oleh budaya asing yang homogen. Ketiga, sektor pariwisata yang berbasis budaya lokal juga dapat mengalami penurunan, karena daya tarik utama yang ditawarkan menjadi kurang diminati.
Upaya Mengatasi Kurangnya Minat
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai pihak perlu bekerjasama dalam meningkatkan minat Gen Z terhadap kebudayaan lokal. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
1. Meningkatkan Edukasi Budaya di Sekolah
Kurikulum yang memuat pembelajaran kebudayaan lokal secara menarik dan interaktif perlu dikembangkan. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya lokal juga harus didorong.
2. Pemanfaatan Teknologi dan Media Sosial
Kebudayaan lokal perlu diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan gaya hidup Gen Z, yaitu melalui platform digital. Konten kreatif seperti vlog, infografis, dan permainan interaktif berbasis budaya lokal bisa menjadi solusi.
3. Kolaborasi dengan Influencer
Mengajak para influencer yang memiliki banyak pengikut di media sosial untuk mempromosikan kebudayaan lokal bisa menjadi strategi efektif. Mereka dapat menyampaikan pesan dengan cara yang lebih diterima oleh Gen Z.
4. Kegiatan Budaya yang Inovatif
Menyelenggarakan festival budaya yang dikemas secara modern dan menarik, misalnya dengan menambahkan unsur-unsur kontemporer tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.