Mohon tunggu...
Bayu Rahmat N
Bayu Rahmat N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Harapan Bersama

hobi bermain game dan suka menulis lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kurangnya Minat Gen Z terhadap Kebudayaan Lokal

25 Juni 2024   15:05 Diperbarui: 25 Juni 2024   15:11 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gen Z bermain gadget/freepik

Kurangnya minat Gen Z terhadap kebudayaan lokal memiliki dampak yang cukup serius. Pertama, hal ini dapat menyebabkan punahnya berbagai tradisi dan seni budaya yang tidak lagi diwariskan kepada generasi berikutnya. Kedua, identitas budaya yang unik dan kaya dari suatu bangsa bisa semakin terkikis dan tergantikan oleh budaya asing yang homogen. Ketiga, sektor pariwisata yang berbasis budaya lokal juga dapat mengalami penurunan, karena daya tarik utama yang ditawarkan menjadi kurang diminati. 

Upaya Mengatasi Kurangnya Minat 

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai pihak perlu bekerjasama dalam meningkatkan minat Gen Z terhadap kebudayaan lokal. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain: 

1. Meningkatkan Edukasi Budaya di Sekolah 

Kurikulum yang memuat pembelajaran kebudayaan lokal secara menarik dan interaktif perlu dikembangkan. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya lokal juga harus didorong. 

2. Pemanfaatan Teknologi dan Media Sosial 


Kebudayaan lokal perlu diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan gaya hidup Gen Z, yaitu melalui platform digital. Konten kreatif seperti vlog, infografis, dan permainan interaktif berbasis budaya lokal bisa menjadi solusi. 

3. Kolaborasi dengan Influencer 

Mengajak para influencer yang memiliki banyak pengikut di media sosial untuk mempromosikan kebudayaan lokal bisa menjadi strategi efektif. Mereka dapat menyampaikan pesan dengan cara yang lebih diterima oleh Gen Z. 

4. Kegiatan Budaya yang Inovatif 

Menyelenggarakan festival budaya yang dikemas secara modern dan menarik, misalnya dengan menambahkan unsur-unsur kontemporer tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun