Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari ditopang oleh sistem gerak, baik saat menggerakkan tubuh maupun menjalankan fungsi dasarnya. Sistem gerak manusia itu terdiri dari otot, tulang, dan sendi yang bekerja sama untuk menghasilkan berbagai gerakan tubuh.Â
Berbagai komponen sistem gerak manusia tadi masing-masing memiliki peran khusus dalam pergerakan tubuh. Namun, sistem ini rentan terhadap berbagai penyakit atau gangguan yang bisa menghambat fungsinya. Berbagai kelainan sistem gerak dapat mengakibatkan rasa sakit atau keterbatasan mobilitas, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas hidup seseorang.Â
Lantas, apa saja penyakit yang menyerang sistem gerak manusia? Berikut adalah beberapa di antaranya.
Osteoporosis
Osteoporosis adalah salah satu penyakit sistem gerak yang menyebabkan kepadatan tulang menurun secara signifikan. Kondisi ini mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah, bahkan dengan trauma ringan sekalipun.Â
Masalah osteoporosis sering kali terjadi pada individu yang telah memasuki usia lanjut, terutama wanita yang telah mengalami menopause. Hal ini dikarenakan perubahan hormonal, khususnya penurunan hormon estrogen, yang memengaruhi kepadatan tulang.
Kekurangan kalsium juga menjadi faktor risiko utama bagi osteoporosis. Kalsium adalah mineral penting dalam pembentukan tulang. Maka itu, kekurangan asupan kalsium bisa mengakibatkan penurunan kekuatan tulang. Selain itu, osteoporosis juga berisiko bagi mereka yang memiliki gaya hidup tidak aktif atau jarang berolahraga, serta bagi perokok dan peminum alkohol.
Gejala osteoporosis bisa tidak terasa pada tahap awal. Beberapa tanda seperti postur tubuh yang membungkuk, tinggi badan yang berkurang, dan tulang yang mudah patah perlu diwaspadai. Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah kerusakan tulang lebih lanjut, yang biasanya dilakukan melalui pemeriksaan kepadatan tulang.
Arthritis (Radang Sendi)
Arthritis, atau radang sendi, adalah kondisi peradangan yang memengaruhi sendi-sendi tubuh. Kondisi ini menimbulkan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan pada sendi, yang menghambat kemampuan gerak seseorang. Arthritis terbagi menjadi beberapa jenis, dua yang paling umum adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Osteoarthritis terjadi karena kerusakan pada tulang rawan yang melindungi ujung-ujung tulang di persendian. Seiring waktu, gesekan antar-tulang meningkat, menyebabkan nyeri dan peradangan pada sendi. Biasanya, kondisi ini terjadi pada sendi-sendi yang sering digunakan, seperti lutut, pinggul, dan tangan.
Di sisi lain, rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun, kondisi saat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sendi. Hal ini menyebabkan peradangan parah yang berakibat pada kerusakan sendi secara permanen.Â
Di beberapa kasus, rheumatoid arthritis bahkan bisa memengaruhi organ tubuh lain, seperti paru-paru dan kulit. Jika tidak ditangani dengan tepat, arthritis dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen yang menghambat mobilitas dan mengurangi kualitas hidup penderitanya.