Mohon tunggu...
Bayu Alamsah
Bayu Alamsah Mohon Tunggu... Penulis - Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Cahaya di Balik Badai

1 Januari 2024   23:27 Diperbarui: 1 Januari 2024   23:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski hatimu terkikis oleh badai derita,
Pandanganmu terkadang bikin luka,
Jangan pernah lupa, di sini ada yang memandangimu,
Meski saat engkau bahagia atau pun dalam duka.

Biarkan sajak ini menjadi pengingat,
Bahwa kehidupan tak selalu tentang kesedihan.
Semangatmu adalah kunci utama,
Dalam mengarungi samudra liku-liku hidup canda dan tawa.

Setiap langkah yang dijalani,
Dalam kisah hidup nan sejati.
Menulis cerita di papan tulis kehidupan,
Menginspirasi orang-orang di sekitaran.

Kilauan harapan di tengah gelap malam,
Melawan segala rintangan dalam hidup yang kelam.
Ada seseorang di sini yang selalu memandangmu,
Dukungan dan cinta akan selalu menyertaimu.

#Ditulis pada Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun