Mohon tunggu...
Bayu_Al
Bayu_Al Mohon Tunggu... Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Wanita Duka

23 Desember 2023   20:30 Diperbarui: 23 Desember 2023   20:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di jalan yang berdebu dan ramai, 

Wajah-wajah berlalu dengan riuh, 

Lelaki bertekad, menggendong beban, 

Pasrah, mengomel, hingga gaduh.
Membelai, menghentakkan damai, 

Ngebut membawa musibah,
Dan pula membawa wanita.

Cinta lelaki masih menggelora, 

Sementara wanita dalam duka.
Orang di rumah menonton di televisi,
Jalan raya dirayakan, video diunggah di media,
Cinta lelaki masih hidup,
namun cinta wanita pilu,
Bendera kuning berkibar di rumah.
Menyaksikan tangisan, 

dalam kehampaan terpatri yang tak begitu ramah.

Di rumah, air mata jadi pelipur lara, 

Sang wanita, anak satu-satunya, 

Cinta dalam duka, penuh pengharapan,
Merajut kasih dalam doa sepanjang hari,
Namun ada duka dan penyesalan yang abadi.

November 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun