Mohon tunggu...
Bayu Alamsah
Bayu Alamsah Mohon Tunggu... Penulis - Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hinggah Akhir Waktu

13 Desember 2023   19:40 Diperbarui: 13 Desember 2023   19:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
My.Galery/Gambar.Sketsa

Kisah kita terpaut rapat,
Seperti helai benang yang terjalin rapi.
Namun waktu berkejar-kejaran,
Seakan ingin menyudahi semua cerita.

Detik-detik yang pilu tercurahkan,
Memenuhi hampa ruang dan waktu.
Setiap menit terasa mengejar-ngejar,
Membawa pergi segenap harapan dan cita.

Namun jangan biarkan waktu menghancurkan,
Biarlah api cinta terus menyala di dada.
Kita hadapi bersama lika-liku hidup,
Menyulam kembali cerita yang terputus.

Biarlah waktu menjadi saksi bisu,
Akan tekad dan cinta yang tak pernah pudar.
Kita berkarya dalam ruang waktu,
Hingga tak ada habisnya cinta yang terucap.

Sehabis habisnya segala kehampaan,
Kita masih menyisakan keajaiban.
Habis sudah cerita pilu,
Hanya melahirkan lembaran baru.

Aku dan kamu,
takdir yang terpaut,
Walau semua telah habis dan selesai.
Tetaplah menjadi bagian dalam hatiku,
Hingga akhir nafas ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun