Kisah kita terpaut rapat,
Seperti helai benang yang terjalin rapi.
Namun waktu berkejar-kejaran,
Seakan ingin menyudahi semua cerita.
Detik-detik yang pilu tercurahkan,
Memenuhi hampa ruang dan waktu.
Setiap menit terasa mengejar-ngejar,
Membawa pergi segenap harapan dan cita.
Namun jangan biarkan waktu menghancurkan,
Biarlah api cinta terus menyala di dada.
Kita hadapi bersama lika-liku hidup,
Menyulam kembali cerita yang terputus.
Biarlah waktu menjadi saksi bisu,
Akan tekad dan cinta yang tak pernah pudar.
Kita berkarya dalam ruang waktu,
Hingga tak ada habisnya cinta yang terucap.
Sehabis habisnya segala kehampaan,
Kita masih menyisakan keajaiban.
Habis sudah cerita pilu,
Hanya melahirkan lembaran baru.
Aku dan kamu,
takdir yang terpaut,
Walau semua telah habis dan selesai.
Tetaplah menjadi bagian dalam hatiku,
Hingga akhir nafas ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H