Mohon tunggu...
Bayu_Al
Bayu_Al Mohon Tunggu... Penulis - Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Omongan Terpadu

9 Desember 2023   08:44 Diperbarui: 16 Januari 2025   01:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Omongan Terpadu

Di balik kata terucap lirih,
tersimpan makna tak pernah letih.
Mengalir pelan di sela napas,
menyatu rapi tanpa batas.

Setiap bisik adalah janji,
yang dirangkai dari hati ke hati.
Tak sekadar bunyi melintas,
rasa tak pernah tuntas.

Ada luka di dalam diam,
ada harap di balik salam.
Semua terangkai dalam satu,
omongan utuh, terpadu.

Kalau kata jembatan,
biarlah hati jadi tujuan.
Tak perlu banyak bicara,
asal makna, nyata terasa.

(2019)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun