Didalam ajaran agama Islam ditegaskan bahwa yang terjaga dari segala salah dan dos aitu hanya Nabi Saja. Tak lain, manusia dan tokoh agama pun tidak luput dari kesalahan dan dosa.
Lantas bagaimana dengan Film Qorin yang menceritakan mengenai sebuah pondok pesantren disebuah desa terpencil yang dimiliki oleh Kyai Mustafa.
Bermulai Ketika ustad Jaelani yang memiliki ambisi besar untuk menguasai pondok pesantren tersebut. Dengan jalannya waktu, sang ustdaj ternyata mengajarkan ajaran-ajaran yang tidak terpuji kepada para santriwati-santriwatinya
Terlihat dari cuplikan dalam trailer film tersebut, bahwa Ustad Jaelani melakukan pelecehan terhadap santriwati-santriwatinya tanpa sepengetahuan dari sang istri, Umi Hana.
Pada film ini, terdapat salah satu santriwati yang sudah berada dalam pondok pesantren tersebut selama 6 tahun yakni Bernama Zahra. Ia merupakan santriwati teladan dan disenangi para ustad dan ustadzah disana.
Sejala dengan perjalanan menempuh pendidikannya, untuk mengikuti salah satu syarat dalam kelulusan di pondok pesantren tersebut, Ustad Jaelani mengharuskan semua santriwati untuk mengikuti tes pemanggilan jin Qorin.
Bagi sang sutradara, bahwa Film Qorin ini menggambarkan sisi gelap dari manusia yang dimuat dalam konsep "kembaran" yang meneror manusia.
"Di film ini kita mencoba untuk memberikan gambaran dalam bentuk paling jahat dari manusia, yang digambarkan dengan kembaran buruk itu Qorin" ujar Ginanti Rona selaku Sutradara Film Qorin.
Produser film Qorin, Susanti Dewi mengakui bahwa film ini memang sudah lama disiapkan dan menjadi penasaran bagi para penonton.