[caption id="attachment_290207" align="aligncenter" width="500" caption="(Foto: Bayu Nugraha Saputra)"][/caption]
Belakangan ini, saya disibukkan oleh sebuah kegiatan yang menurut saya cukup menyenangkan. Ya, sebuah kegiatan yang lebih menjurus kepada hobi. Bagi penggemar burung Kenari, tentu saja merupakan salah bentuk penyaluran ketegangan, setelah lelah seharian bekerja. Burung Kenari, adalah jenis burung yang jinak terhadap lingkungan sekitar, terutama lingkungan yang berdekatan dengan manusia.
Untuk memelihara Kenari, sangatlah mudah terutama bagi orang awam seperti saya. Burung ini, tidak memerlukan perawatan dan perhatian khusus, seperti jenis burung lainnya. Yang harus dilakukan, yakni pemeliharaan kandang, jadwal pemberian pakan, serta kebersihan.
Sangkar yang digunakan, dapat menggunakan sangkar jenis gantung biasa, atau yang besar. Pada burung Kenari yang saya rawat, menggunakan sangkar burung yang agak besar. Dengan pertimbangan, burung dapat leluasa bergerak, sehingga secara tidak langsung melatih gerakan motoriknya. Pada pagi hari, langkah pertama yang harus dilakukan, membersihkan dan membuang kotoran. Karena apabila dibiarkan terlalu lama, dapat menimbulkan penyakit yang dapat menyerang kesehatan burung tersebut. Yang terpenting, kita sebagai pemilik, mengenakan masker sebagai pelindung, terhadap diri kita sendiri pada saat membersihkan kotoran.
Setelah kotoran dibersihkan dan dibuang, kemudian mengganti air minum. Dengan demikian, kebersihan tetap terjaga. Bersihkan tempat minum yang digunakan. Jangan lupa, sediakan tempat air yang agak besar, agar burung Kenari dapat membersihkan badannya, dari kotoran yang hinggap dan menempel pada tubuhnya.
Selanjutnya, memberikan makanan pada burung Kenari. Jenis makanan yang dapat diberikan, bisa diperoleh di toko burung yang menjual pakan burung Kenari. Biasanya makanan ini, berupa biji-bijian yang telah diolah sedemikian rupa, mempunyai kandungan nutrisi yang cukup. Untuk variasi, boleh memberikan sayur-sayuran seperti sosin dan buah-buahan yang digemari misalnya buah timun.
[caption id="attachment_290208" align="aligncenter" width="500" caption="(Foto: Bayu Nugraha Saputra)"]
Setelah semuanya selesai dilakukan, berikutnya adalah menjemur burung Kenari. Waktu yang baik untuk menjemur antara pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 11.00 siang. Dengan memperoleh sinar matahari yang cukup, selain menyehatkan, juga dapat membunuh bakteri dan virus yang bisa menyerang kapan saja. Tanda burung yang sehat adalah rajin berkicau dan gerakannya lincah. Semua itu dapat kita nikmati dengan rileks, sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap lingkungan. Dengan memelihara burung Kenari, setidak-tidaknya secara tidak langsung kita merawat mahluk Tuhan, dari ancaman kepunahan. Hal ini masih lebih baik mendengar ocehan burung, daripada mendengar "nyanyian" para elite politik yang sering hadir di televisi. Pagi hari menjadi lebih indah dan bermakna, melihat kicauan burung kenari, mahluk cantik ciptaan sang Kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H