Mohon tunggu...
Abi_Fari a.k.a Bayu
Abi_Fari a.k.a Bayu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar untuk bisa, Bisa untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

..."mamas sayang semua"...

8 April 2012   08:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:53 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13338751281508825696

Bismillahirrohmanirrohim,.. bismiqa allahumma wabismiqa wa ahya ahmut.., Kalimat cadel dan terpatah-patah ini sudah hampir 1 tahun ini menghiasi bibir anak saya, beranjak diusianya yang ke-3 tahun ini, walaupun tentunya tidak setiap malam saya mengetahui, karena tuntutan pekerjaan yang menugaskan saya berada dikota lain.. Mungkin kalimat ini biasa, biasa terucap bagi muslim yang ingin beranjak ke peraduan. Tapi disini, yang mengucapakan adalah seorang balita, tapi menjadi lebih istimewa, karena ada kalimat ini selanjutnya: "mamas sayang abi,mamas sayang ummi, mamas sayang om bule, om bagus, tante ichie, tante uqi, eyang uti, eyang kung, mamas sayang semua" Sebuah narasi sederhana dari seorang bocah yang dalam usianya mulai tertananm memori-memori budi pekerti. Dalam langkahnya kelak, mimpi, harapan terbentuk dengan pondasi dasar yang diletakan oleh kita sebagai orang-tua. Kasih sayang dan budi pekerti, apakah hal mendasar ini juga bisa dibicarakan oleh para nggota dewan yang dalam sisi ekonomi bergaji besar, berjas dengan merk mutakhir. Apakah para pemimpin kita tidak melihat bahwa negri makmur gemah ripah loh jinawi ini sedang mengalami krisi identitas generasi mudanya, yang tergerus oleh kehidupan hedonisme, meng-instantkan segala cara. dimana idealisme warisan dari leluhur pendiri ini bersembunyi?,.. Tergerus, Luntur dan Menghilang. Kemegahan bangunan ibadah yang dibuat, kemewahan fasilitas ruang rapat dan kokohnya istana negara, yang notabene dibangun dari kekayaan alam negri ini, tidak mampu menghilangkan kemiskinan, tidak mampu menekan mahalnya biaya hidup-sandang pangan-pendidikan dan kesehatan. bahkan ada ujaran yang terkenal : orang miskin dilarang sakit. miris!!! Untuk mamas fari; tumbuh kembanglah engkau, sayang. dengan sejuta mimpi-harapan dan keinginan untuk menjadi diri sendiri dan merubah segala bentuk yang tidak lagi berbentuk sesuai dengan bentuknya. Untuk istri tercinta; terimakasih sayang, ini adalah masa kita, masa dimana kelak anak kita akan tumbuh kembang dengan semua mimpi dan harapannya, yang semoga kelak masa itu jauh berbeda dengan masa kita saat ini. Jadikan segala bentuk kewajiban orang-tua yang kita emban saat ini menjadi ladang ibadah kita, sayang. Untuk para orang-tua, tulisan ini dibuat; jangan pernah hilangkan kasih sayang dan budi pekerti, agar menjadi tuntunan falsafah hidup, yang saya yakin doktrin semua agama mengajarkan dengan caranya masing-masing. Tetap letakkan hitam dan putih pada tempatnya, jangan biaskan menjadi abu-abu. Untuk pemimpin negri; sadarlah, negri ini sedang sakit, bumi ini merintih kesakitan stadium empat, karena dia muak banyaknya keangkara-murkaan terjadi, bumi ini juga hidup, bung. negri ini juga memiliki darah-denyut nadi yang tercompang-camping oleh segala macam penyelewengan hidup. --belajar untuk bisa, bisa untuk berbagi-- (minggu, 08-april-2012..14.39pm)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun