Mohon tunggu...
Bayu Kriesna
Bayu Kriesna Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Urip ning dunyo mung pingin nunut mesem lan guyu"\r\n\r\n II www.bayukriesna.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Meja Reot

4 April 2014   07:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak gelas diatas meja reot semalam, ada gelas kopi yang pahit, ada gelas kopi susu, gelas es teh, es jeruk dan masih banyak gelas yang tak bernama. Dan masih diatas meja reot itu pula, aku melihat banyak macam merk rokok, dari yang mahal hingga yang murah. Kesemuanya hampir hilang terbakar, keluar masuk badan dan hanya menyisahkan kotoran.

Kulihat dan kurasakan meja reot itu hanya diam, mungkin hanya mendengar percakapan para pemilik gelas dan berbagai merk rokok tadi, yang sedang sibuk diskusi tanpa keseriusan dan tanpa kemunafikan.

Malam pun telah berangsur menjadi dini hari dan berganti menjadi pagi. Semua telah pulang, gelas – gelas tadi pun telah di bersihkan untuk besok di isi lagi dengan pikiran, cara pandang, rasa kemanusiaan dan bahan diskusi tanpa keseriusan. Semua batang rokok yang terbungkus dengan berbagai merk tadi juga sudah masuk keranjang sampah, telah puas dinikmati badan, dan menikmati uang di dalam dompet yang semakin tak terlihat tebal.

Saat melangkah keluar dan berjalan pulang, dari jauh kulihat meja reot itu dengan keseriusan. Kurasakan betapa kesepiannya meja reot itu tanpa gelas sebagai teman, tanpa puluhan rokok sebagai teman dan tanpa perbincangan para pemiliknya. Tapi semakin aku serius melihat meja itu, kurasakan semakin jauh, semakin samar dan tiba – tiba meja reot itu pun hilang.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun