Purbalingga - KKN Muhammadiyah (KKNMu) Kelompok 34 Periode V tahun 2018 menggelar Festival Anak Masjid (FesMa) di Masjid Jami At Taqwa dan MI Muhammadiyah Nangkod, Desa Nangkod, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada Rabu, (16/8/2018).
Kegiatan ini diadakan oleh Mahasiswa KKN Muhammadiyah Periode V, Kelompok 34 bekerjasama dengan Pemerintah Desa Nangkod, dan TPQ se-desa Nangkod.
Peserta lomba diantaranya 7 TPQ dari 7 RW yang berada di desa Nangkod, dan setiap TPQ masing-masing mengirimkan delegasinya untuk mengikuti kegiatan ini.Â
Terdapat 8 jenis perlombaan yang dilaksanakan. Perlombaan tersebut diantaranya lomba Adzan, lomba Baca Tulis Qur'an (BTQ), lomba praktik Wudhu, Shalat Fardhu, Ceramah Islami, Hafalan Surat Pendek, Sholat Jenazah, serta Murrotal Surat Al Balad.Â
Dihadiri oleh tokoh agama setempat, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kejobong, Pimpinan Ranting Muhammadiyah, hingga Kepala Desa Nangkod, beserta jajaran nya yang mendukung dan mensukseskan kegiatan ini.Â
Terlihat antusiasme warga dan keseriusan warga desa Nangkod dengan dibuktikan nya kehadiran dari masing-masing delegasi dengan quota yang memenuhi dari undangan yang sudah dikirimkan.Â
"Jadi latarbelakang melaksanakan itu semua berawal dari program kerja (proker), bahwa kita sepakat ingin acara FesMa, yang mana kegiatan itu akan berlanjut ditingkat Kecamatan, dan puncaknya diadakan di tingkat Kabupaten. Itu anjuran dari Panitia Pusat KKNMu," ungkap Koordinator Desa KKNMu V Kelompok 34, Tabahyasin Riyansani
Mahasiswa PGSD angkatan 2014 UMP itu melanjutkan, "Kegiatan Festival Anak Masjid (FesMa) adalah untuk meningkatkan rasa keingintahuan, dan semangat untuk mendalami pengetahuan dan ilmu-ilmu tentang keagamaan. Yang hal ini di masyarakat sudah mulai terkikis. Dalam arti lain, hal ini dapat menumbuhkan semangat baru lagi, dan sebagai salahsatu pelopor gerakan dakwah di desa Nangkod."
Kegiatan ini terselenggara dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara Pemerintahan Desa Nangkod dengan Kelompok 34 KKNMu Periode V tahun 2018.
"Harapannya ada kesinambungan, ketergantungan. Dalam arti, anak-anak jadi merasa butuh tentang ilmu agama dan anak-anak tidak patah semangat dalam belajar agama. Tidak hanya musiman, tetapi bisa terus menerus belajar mengenai agama," jelasnya saat diwawancarai di Posko KKNMu Kelompok 34, Desa Nangkod, Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Kamis, (16/8/2018)