Mohon tunggu...
Immanuel Bayu
Immanuel Bayu Mohon Tunggu... -

Anak IT yang benci ngoding dan senang menulis hehe

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengalaman Kerja

24 Oktober 2010   04:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:09 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jika anda sedang mencari pekerjaan maka anda akan membaca sebuah koran atau mencari informasi melalui internet. Anda akan banyak sekali menemukan lowongan pekerjaan di koran. Perusahaan pun akan memberikan kualifikasi untuk para calon pekerja ini. Namun, banyak sekali perusahaan yang memberi syarat calon pegawainya untuk memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Lalu bagaimana untuk mereka yang belum memiliki pengalaman kerja seperti fresh graduate?

Banyak orang yang menilai dengan sedikit pengalaman maka seseorang tidak memiliki kontribusi yang cukup dalam pekerjaan yang akan digelutinya . Sayangnya hal ini sudah tidak sesuai dengan kenyataan yang ada sekarang. Bisa diambil contoh seperti Ayu Dewi, Kevin Mintaraga, Michael Tampi dan masih banyak lagi. Mereka adalah contoh para profesional muda yang memiliki gaji yang  tinggi, jabatan tinggi, serta usaha sendiri. Mereka telah membuktikan bahwa orang yang masih muda memiliki kontribusi yang cukup besar lebih dari mereka yang telah memiliki banyak pengalaman. Para orang muda benar-benar menjalani panggilan jiwa masing-masing dan melakukan dengan kejujuran.
Perbedaan profesional dengan pekerja biasa adalah gairah, tujuan, nilai, kebiasaan, kemampuan dan usaha. Perusahaan biasa menggunakan syarat pengalaman kerja sebagai kelaziman karena dengan banyaknya pengalaman maka seorang pekerja diharapkan semakin sedikit dalam membuat kesalahan dalam pekerjaannya nantinya. Tapi semua itu bukanlah jaminan karena kembali lagi ke orangnya apakah dia memang seorang profesional yang memiliki gairah dalam bekerja, tujuan untuk mencapai target dan nilai yang ingin dia capai dalam menjalani pekerjaannya.


Bukan berapa lama anda bekerja yang sebenarnya dibutuhkan melainkan berapa lama waktu yang anda lakukan dalam berkontribusi pada pekerjaan anda. Biasanya seseorang akan dengan bangga berkata bahwa dia telah bekerja puluhan tahun di sebuah perusahaan. Ketika dia menginginkan karirnya di promosi untuk jabatan lebih tinggi, ternyata sang bos tidak memilihnya melainkan memilih seorang yang baru bekerja 5 tahun di perusahaan tersebut. Sesepuh ini pun bertanya kepada sang bos mengapa dia yang sudah bekerja 20 tahun tidak diberikan posisi tersebut. Sang bos pun menjawab bahwa sesepuh ini hanya mengulang pengalaman kerja tahun pertamanya selama 20 kali dan tidak memiliki kontribusi apa pun. Jadi kontribusi itu lebih berharga daripada lamanya waktu bekerja itu sendiri.


Komitmen bahwa menjadikan hari ini lebih baik daripada kemarin dengan menggunakan segala cara adalah kuncinya. Pengalaman kerja bukanlah berarti anda bekerja dalam waktu yang cukup lama melainkan seberapa banyak anda belajar dalam mempelajari hal yang baru. Menolak sesuatu yang baru adalah bukti seseorang tidak dapat mengalami sebuah pengalaman. Orang yang memiliki keinginan akan mempelajari hal yang baru biasanya akan sarat dengan pengalaman ketimbang mereka yang melakukan pekerjaan yang itu-itu saja.


Pahami bahwa pengalaman kerja tidak terjadi dengan sendirinya. Esensi pengalaman kerja terletak pada keteguhan dan ketekunan dalam menjalani proses pembelajaran. Bukan sekedar berapa lama waktu yang telah dihabiskan. It's time to do a lot of goods. (Quote by : Rene Suhardono)

Silahkan baca artikel seru lainnya di http://marykesini.blogspot.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun