Mohon tunggu...
Immanuel Bayu
Immanuel Bayu Mohon Tunggu... -

Anak IT yang benci ngoding dan senang menulis hehe

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Etika, Etiket, Imoral dan Amoral

3 Oktober 2010   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:46 9073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Waktu SMA saya pernah belajar mengenai Etika. Di sekolah saya, Etika adalah sebuah mata pelajaran yang diambil untuk siswanya yang tidak beragama katolik. Maklum, dari SD sampai SMA, saya bersekolah di yayasan Katolik. Ketika pertama kali belajar, saya mengira pelajaran etika ini seperti belajar tata krama, padahal kenyataannya jauh lebih kritis dari ilmu tata krama yang ada di masyarakat.

"Etika dan etiket adalah sesuatu yang sangat berbeda", begitu kata guru etika yang mengajar. "Lalu dimana bedanya?", saya bertanya kepada Ibu Endah, nama panggilan guru saya. Etiket adalah kebudayaan yang ada didalam suatu masyarakat sedangkan etika adalah ilmu yang mempelajari dan mengkiritisi budaya tersebut. Etiket bersikap sempit dan berbeda antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya. Etiket di dunia barat dengan timur sangat berbeda jauh, contohnya adalah jika di negara kita, bersendawa adalah hal yang wajar dan itu dianggap seperti bersin.Tapi jangan sekali-kali anda bersendawa di depan orang barat karena itu merupakan penghinaan terhadapnya. Justru sebaliknya, orang barat menganggap kentut adalah sebuah hal yang wajar seperti bersendawa di Indonesia. Kentut di depan umum bagi orang barat bukan hal yang memalukan. Berbeda dengan orang Indonesia yang menganggap itu adalah hal yang kurang sopan. Itu adalah etiket. Sedangkan etika lebih mempelajari mengenai mengkritisi kejadian-kejadian seperti itu. Etika juga merupakan ilmu yang universal dan dapat diterima oleh orang banyak.

Pelajaran pun berlanjut mengenai imoral dan amoral. Mendengar kedua kata tersebut, tentu saja dua-duanya seperti merujuk perlakuan seseorang yang tidak bermoral. Hal itu memang benar, hanya saja tergantung pelakunya. amoral adalah sebuah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang karena kurangnya pengetahuan, memiliki kelainan atau belum cukup umur. Maksudnya adalah seperti ketika anda melihat orang gila di jalan yang berjalan tanpa mengenakan busana apapun. Anda tidak mungkin bisa bilang itu bejat karena walaupun anda bilang seperti itu mereka juga tidak akan mengerti. Hal ini juga sama seperti anak kecil yang telanjang ketika ada tamu di rumah. Mereka tidak mengerti bahwa berlari tanpa busana adalah hal yang tidak sopan. Sedangkan imoral adalah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang walaupun orang tersebut sudah tahu bahwa hal tersebut memang salah dan tetap melakukannya. Contoh paling mudah adalah koruptor. Sudah tahu korupsi adalah tindakan yang bejat tetap saja dilakukan.

Setelah mempelajari hal tersebut mari kita samakan persepsi bahwa etika dan etiket adalah hal yang berbeda. Jangan pernah menyamakan etika dengan etiket. Itu sama saja ketika anda beurusan dengan orang yang duduk di atas kursi. Anda mungkin bila itu memang wajar, tapi anda akan berpikir lagi kalau ternyata kursinya ditaruh di atas meja dan dia duduk diatas kursi tersebut. Hal yang serupa bisa kita katakan juga saat orang lain melakukan tindakan yang tidak bermoral. Dengan membaca tulisan saya semoga anda bisa membedakan tindakan amoral dan imoral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun