Mohon tunggu...
Bayu Geni
Bayu Geni Mohon Tunggu... Editor - Blogger Independen

Tinggal di pinggiran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Listrik Gratis, Kabar Gembira di Tengah Kemelut Corona

8 Mei 2020   16:30 Diperbarui: 8 Mei 2020   16:37 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Corona telah menyebabkan perubahan sangat besar di dunia. Orang-orang yang biasanya keluar rumah, tidak bisa lagi leluasa melakukannya. Sekolah, tempat ibadah dan tempat usaha ditutup. Banyak orang bekerja di rumah. Imbasnya adalah pemakaian listrik naik. Sementara pemasukan mereka berkurang.

Dalam keadaan normal, barangkali bertambahnya pembayaran listrik itu tidak begitu memberatkan. Tapi dalam kondisi susah seperti ini, pembayaran tarif listrik saja sudah dianggap membebani, apalagi bertambah. Pasalnya, ada banyak orang kurang mampu yang penghasilannya pas-pasan. Karena adanya wabah Corona, penghasilan mereka bahkan ada yang hilang.

Mereka itu bekerja setiap hari agar bisa makan esok hari. Ketika PSBB dan work from home dilakukan, mereka yang sebenarnya bekerja serabutan paling terpukul. Karena tak bisa lagi bergerak bebas di jalan-jalan dan menerim order dadakan. Apalagi orang-orang juga mengurangi pengeluaran yang tak perlu.

Bagi orang-orang ini, beberapa puluh ribu rupiah sangatlah berarti. Maka ketika mereka mendengar ada kebijakan listrik gratis bagi pelanggan 450 VA dan diskon 50% untuk pelanggan 900 VA bersubsidi selama tiga bulan, orang-orang ini bersorak kegirangan. Setidaknya, satu beban telah berkurang di pundak mereka.

Dengan adanya keringan tarif listrik ini, efeknya sangat membantu masyarakat, terutama golongan yang tdiak mampu. Seperti yang diutarakan Triyono, warga Desa Gondosari, Kecamatan Punung, Pacitan. Ia mengaku sengat bersyukur, di tengah sulitnya ekonomi karena Pandemi Virus COVID-19 ini, ia mendapatkan token listrik gratis dari Pemerintah.

"Saya bersyukur, dapat token gratis dari Pemerintah, sebab sekarang mencari penghasilan ekonomi benar-benar sulit," ungkapnya.

Bagi Triyono, perekonomian mengalami kelesuan luar biasa. Dengan sendirinya pemasukannya juga jauh berkurang. Oleh sebab itu, dengan adanya keringanan tarif listrik di masa paceklik sangatlah berarti baginya.

Hal itu juga dirasakan Ismoyo, warga dari Demak, Jawa Tengah. Ia sangat berterima kasih kepada kebijakan Pemerintah tersebut, karena telah sedikit meringankan pengeluarannya di masa sulit ini. Ismoyo adalah salah satu dari jutaan pelanggan 450 VA. Bagi orang kecil seperti dirinya, ia mengaku sangat merasakan bantuan itu.

"Menurut saya sangat tepat kalau pemerintah saat ini memberikan diskon terhadap pelanggan 450 VA maupun 900 VA, karena dengan adanya penggratisan listrik ini sangat terbantu. Tentu harapan saya ke depan, kalau bisa jangan hanya tiga bulan penggratisan itu," kata Ismoyo.

Sebagai penjual alat tulis sekolah, selama masa pandemi pendapatannya turun drastis hingga 75%. Sehingga pengeluaran biaya listrik yang biasanya mencapai Rp 50.000/bulan bisa untuk kebutuhan lain. Uang itu mungkin tak seberapa bagi orang mampu. Tapi bagi warga berpenghasilan rendah, nominal itu sangat berarti.

Setelah program listrik gratis diberikan untuk seluruh pelanggan 450 VA dan subsidi 50 persen tarif listrik bagi pelanggan 900 VA bersubsidi, sekarang Pemerintah memberikan listrik gratis selama 6 bulan dari Mei hingga Oktober 2020. Kali ini penerimanya adalah mereka yang masuk kategori pelanggan bisnis kecil (B1) dan industri kecil (I1) dengan daya 450 VA.

Tujuannya adalah supaya pelaku bisnis kecil itu mampu bertahan di tengah kondisi PSBB dan kegiatan work from home. Pelaku usaha kecil itu adalah denyut perekonomian di strata bawah. Jika mereka lumpuh, perekonomian akan sulit dibangkitkan segera. Untuk itulah program stimulus semacam ini diwujudkan. Meski kondisi belum membaik, setidaknya mereka bisa bernapas lega.

Bayu Geni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun